FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- PT PLN (Persero) meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi Selatan dengan selesainya commissioning PLTA Malea 2x45 Megawatt (MW).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis menjelaskan bahwa commissioning PLTA Malea 2x45 MW telah rampung dan pembangkit siap untuk beroperasi. Selain itu PLTA Malea telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi pada Senin, 28 Juni.
“PLTA ini memiliki 2 unit mesin pembangkit yang masing-masing memiliki kapasitas 45 MW sehingga total kapasitas mencapai 90 MW," kata Defiar, Selasa, 29 Juni.
Defiar menjelaskan, commissioning ini merupakan tahap pengujian terakhir dari pembangunan PLTA Malea. Kami mengawasi secara langsung proses pengerjaan pengujian. PLTA ini karena merupakan salah satu proyek prioritas PLN pada tahun 2021.
Ia menyampaikan bahwa PLTA Malea terletak di aliran sungai Saddang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PLTA ini menggunakan sistem pengambilan air (Run Off River) dengan bangunan utama berupa area pengambilan (Intake area), area saluran penghantar ( Water Way), area tanki peredam ( Surge Tank) dan area gedung pembangkit ( Power House).
“Adanya PLTA ini untuk memaksimalkan potensi energi air di Sulawesi Selatan yang sangat besar, bahkan paling besar diantara 34 provinsi lain. Potensinya mencapai 1.409,9 Megawatt dan dapat dikembangkan menjadi pembangkit PLTA dan PLTM,” sambung anis.
Ia menambahkan bahwa PTLA Malea 2x45 MW merupakan pembangkit Independent Power Producer (IPP) yang masuk kedalam pengawasan PLN UIP Sulawesi. PLTA Malea dibangun dan dioperasikan oleh PT Malea Energy.