Dongkrak Penjualan, Produsen Otomotif Luncurkan Varian Baru

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Varian baru otomotif terus bermunculan. Penyegaran produk salah satu siasat menggairahkan penjualan di tengah ekonomi yang dianggap lesu.


Peluncuran produk baru diyakini menjadi salah satu cara ampuh untuk menarik minat konsumen. Apalagi di masa pandemi, konsumen cenderung menyimpan tabungannya.


Salah satu produsen otomotif pemegang merek Daihatsu terus melakukan penyegaran untuk memberikan pilihan kepada konsumen. Setelah meluncurkan varian Rocky 1.0L awal Mei lalu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali memperkenalkan Rocky dengan mesin 1.2L akhir Juni lalu.


Kepala Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Cabang Urip Mencakup Area Sulselbar, Andrianto Saudin mengatakan, tahun ini penjualan otomotif sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang bagus. Meningkat 82,69 persen pada Januari hingga Juni dibandingkan periode sama 2020 lalu.


"Tahun lalu hanya 3.328 unit. Sementara tahun ini bisa dapat 6.080 unit," beber Andrianto, Jumat, 9 Juli.


Salah satu pelecutnya, ungkap Andrianto, didorong oleh stimulus bebas Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM yang berlaku tiga bulan terakhir. Stimulus ini pun berlaku untuk penjualan mobil varian Rocky.
"Segmen ini (Compact SUV) kan belum banyak. Tetapi ke depannya bakal menjadi primadona baru. Targetnya, Rocky terjual 80-90 unit per bulan," imbuhnya.


Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Kalla Toyota, Hariyadi Kaimuddin mengatakan, untuk pengembangan satu produk baru butuh waktu bertahun-tahun. Semuanya direncanakan dengan matang mulai dari riset hingga waktu peluncurannya beberapa tahun ke depan.


Jadi, ketika persiapan sudah matang, ada kondisi tertentu yang biasanya tidak mengubah perencanaan terlalu jauh. Lagi pula, dengan kondisi sekarang, masyarakat justru akan lebih selektif dalam membeli produk yang mereka gunakan.


"Jadi kami tetap berupaya menghadirkan produk-produk yang sesuai keinginan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi dan tren yang ada saat ini," jelasnya kepada FAJAR, kemarin.

Belum lagi kebijakan PPnBM yang menurutnya turut menjadi pendongkrak penjualan. Sukses menggairahkan pasar. Jadi, banyak orang yang memanfaatkan momentum ini untuk membeli mobil baru.


Kalla Toyota, kata Hariyadi, tetap memberikan pengalaman terbaik dalam memiliki dan menggunakan mobil. Baik dari proses pembelian yang diberikan dengan beragam paket menarik sampai ketika sudah memiliki kendaraan.


"Ada kemudahan pelayanan aftersales di mana bengkel tersebar paling luas dengan tenaga teknisi terlatih. Lalu kesediaan suku cadang sampai jika ingin menjual kembali mobil lama, kami siap membantu. Ini strategi kami dalam tetap menjaga dan menggaet pelanggan," ujarnya.

Dia melihat permintaan yang cukup besar dari unit Toyota Raize yang baru diluncurkan, belum lama ini. Bahkan, untuk ready stock dan pemesanan saja, sudah mencapai 500 unit. Jika ada yang ingin memesan, harus inden 1 sampai 2 bulan.
General Manager Operation PT Sinar Galesong Automobil, Sudarmaji Madani mengatakan, pasar penjualan mobil Morris Garage (MG) di Sulsel bergairah. Dia optimis dengan tren penjualan yang meningkat setiap bulan.


Memang, sebagai pendatang baru angka capaiannya belum bisa disamakan dengan brand atau merek lain. Pihaknya juga punya jadwal dan perencanaan pemasaran yang telah ditetapkan saat awal masuk ke Indonesia.

"Meskipun kondisi pandemi, perencanaan kami tetap jalan. Justru dalam kondisi seperti ini, kami melatih mental dan kesiapan untuk menghadapi kondisi pasar. Tercatat dalam tiga bulan terakhir, performance kami di Indonesia cukup baik,” jelasnya.


Morris Garage atau MG, kata dia, saat ini masih bermain di segmen SUV. Untuk SUV Medium MG ZS yang diluncurkan 2020 lalu, mendapat sambutan baik. Lalu ada MG HS Magnify i-Smart 2021, yang baru diluncurkan juga mendapat sambutan pasar yang positif.

Saat ini pihaknya berupaya memperkuat jaringan untuk mendukung upaya pemasaran. Selain itu, ada berbagai langkah lain yang dilakukan, seperti pameran agar masyarakat bisa mengenal secara luas. Lalu menjaga aftersales juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan.


"Pasar Indonesia sangat menarik, apalagi Sulsel. Semua masih sangat positif dan optimis. Makanya unit baru diluncurkan. Karena ketika ada yang baru, masyarakat cenderung penasaran," jelasnya.


Promo aftersales pun terus diberikan. Salah satunya, ada program lima tahun hanya isi bahan bakar. "Selama 5 tahun maintenance, safety, sampai oli, kami gratiskan," tambahnya.

Properti Terlecut

Gairah penjualan tak hanya di sektor otomotif saja. Pasar properti pun tak kalah menarik pergerakannya. Penjualan kawasan permukiman elite CitraLand Tallasa City pun tancap gas pertengahan tahun ini. Pada Juni 2021, pemasaran mencapai Rp35 miliar.


"Jualan kami bulan Juni sangat bagus, mencapai Rp35 miliar," kata Marketing Komunikasi CitraLand Tallasa City, Feky Reken.


Pencapaian tersebut kata Feky, naiknya cukup pesat dibandingkan penjualan pada Mei 2020 Rp11 miliar. Pada Juni tahun lalu hanya sebesar Rp25 miliar.


Feky menjelaskan, peningkatan didukung setelah peluncuran tipe terbaru, Aquamarine. Rumah dengan harga Rp2,5 miliar. "Baru launching Juni lalu, tetapi sudah terjual tiga unit," bebernya.


Feky optimis tipe Aquamarine akan menjadi tipe terlaris di CitraLand Tallasa City. Rumah dengan luas tanah 180 meter persegi dan luas bangunan 182 meter persegi ini dilengkapi tiga master bedroom. Ditambah masih ada kelebihan tanah kurang lebih 4,5 meter.

"Tipe terbaru kami Aqumarine ke depan akan menjadi tipe terlaris. Meski unitnya terbatas hanya 12 unit," paparnya.
Sementara itu, Sales & Marketing Manager BSA Land, Agus Risal Andi Yusuf menerangkan, hadirnya tipe terbaru menjadi suntikan untuk menggeliatkan pasar. Ditambah dengan hadirnya timulus bebas PPN yang diperpanjang hingga akhir tahun ini.


"Rumah siap huni yang terjual sudah 50 unit lebih. Juga sudah serah terima semua sejak stimulus ini diberikan sejak Maret," kata Agus.


Menurut Agus, bebas PPN betul-betul diminati. Tingginya animo konsumen, membuat rumah siap huni di Royal Sentraland tidak banyak lagi. Untuk tipe 62 tersisa tiga unit lagi, lalu tipe 25 sisa sembilan unit. Sedangkan tipe 39 dan 27 sudah ludes terjual. (*)

REPORTER ANDI SYAIFUL-ABADI TAMRIN
EDITOR HARIFUDDIN-ILHAM WASI

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan