Covid-19 Bertambah 54 Ribu, Epidemiolog: Ini Harus Ditanggulangi Pemerintah

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 bertambah 54 ribu sehari pada Rabu (14/7).

Seluruh rumah sakit di Jawa dan Bali penuh. Padahal pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat butuh ruang isolasi atau ICU.

Menanggapi kondisi ini, kesiapan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan di Indonesia saat ini semakin darurat.

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan dari 54 ribu kasus positif tersebut, 50 persen di antaranya bergejala, dan 50 persen itu OTG dan ringan.

Kemudian setengah dari mereka yang bergejala atau sekitar 20 persen pasti dalam kondisi sedang dan berat serta butuh RS.

“Itu memerlukan RS. Jadi kalau sedang dan berat 20 persen tiap hari memerlukan pelayanan kesehatan, pastinya semua penuh. Di pulau Jawa setengahnya butuh isolasi dan ICU. Harusnya pasien bisa masuk RS. Ini harus ditanggulangi pemerintah,” tegasnya kepada JawaPos.com.

Menurut Tri Yunis, pemerintah harus segera membangun layanan darurat di setiap desa.

Bisa membangun tenda darurat di balai desa atau balai rakyat.

“Bogor saja bisa kenapa kabupaten lain enggak bisa? Pelayanan darurat harus di bawah tanggung jawab dokter. Kondisi pasien sedang dan berat harus dapat kelayakan dan isolasi yang benar. Kalau ada dokter dan ada perawat, tetap ada yang bertanggung jawab. Ada dokter dan perawat,” tegasnya.

Mirisnya, kata Tri Yunis, dalam situasi darurat ini justru penanganan oleh pemerintah tak kelihatan darurat. PPKM juga masih terlihat longgar.

“Menurut saya belum maksimal, preseiden sudah turun tangan pun belum. Tinggal penanganan PPKM darurat ini, pemerintah mau serius atau enggak,” tegasnya,

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan