Dengan adanya PPKM Darurat, kata Dendi, meskipun penjualan mobil terus tumbuh sampai dengan Juni 2021, namun uncertainty terkait prospek pemulihan ekonomi meningkat kembali karena jumlah kasus harian masih terus meningkat (data per 14 Juli 2021, kasus Covid-19 harian nasional bertambah 54,5 ribu orang).
Untuk menahan laju penyebaran virus, pemerintah telah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat untuk membatasi mobilitas masyarakat untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di sejumlah kota/kabupaten tanggal 3-20 Juli 2021.
Secara teknis, dealer mungkin masih bisa berjualan mobil secara online, dan pengiriman unit mobil baru dari pabrik ke dealer dan dari dealer ke konsumen masih bisa berlangsung normal dengan prokes ketat.
“View ke depan, kami memandang peningkatan kasus Covid-19, selanjutnya penerapan PPKM Darurat bisa menghambat laju pemulihan ekonomi dan menurunkan consumer confidence. Akibatnya, masyarakat menunda belanja karena memprioritaskan menyimpan uangnya untuk berjaga-jaga guna menghadapi uncertainty,” ungkapnya.
“Pada akhirnya, kinerja penjualan mobil bisa tertekan, dan pertumbuhan penjualan mobil bisa lebih rendah daripada proyeksi kami sebelumnya. Sebagai catatan, kami memperkirakan proyeksi pertumbuhan penjualan mobil pada tahun 2021 tumbuh sebesar 39,5 persen dengan total penjualan sebanyak 742.150 unit,” pungkasnya. (fin/fajar)