FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Masyarakat Kecamatan Liukang Tangaya disulitkan dengan habisnya stok BBM di pulau-pulau yang ada di wilayah perbatasan Pangkep-Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Salah seorang warga, Ramlan mengatakan kelangkaan BBM sudah terjadi sekitar sebulan yang lalu, baik solar maupun bensin masyarakat setempat kesulitan hingga saat ini.
Dampaknya pun, nelayan tidak lagi melaut karena tidak memperoleh solar, tidak hanya itu, kini listrik di pulau pun terbatas akibat pemakaian genset yang terbatas karena tidak adanya stok solar.
"Sapah satunya di pulau kita, di Sapuka itu hampir sebulan tidak ada solar. Nelayan jadinya tidak bisa melaut. Puncaknya semalam listrik sudah mati juga. Karena stok memang sudah habis," keluhnya.
Tidak hanya di Pulau Sapuka, kejadian serupa juga terjadi di pulau-pulau, bahkan pangkalan pertamina yang ada di pulau juga sudah lama tutup.
"Kita sudah keliling cari solar. Tetapi tidak ada. Beberapa pulau didatangi juga tidak ada solarnya, pangkalan pertamina yang ada disini itu tutup karena habis stoknya," ungkapnya.
Pihaknya berharap pemerintah mencari solusi terkait kebutuhan BBM yang begitu mendesa di Kecamatan Liukang Tangaya. "Tidak tahu harus cari kemana. Nelayan tidak lagi melaut. Kita sangat berharap segera ada stok BBM," jelasnya.
Terpisah, Camat Liukang Tangaya, Aminullah Umar mengatakan, sulitnya BBM disebabkan faktor cuaca, tidak ada kapal yang mengangkut BBM."Ini berasal dari Lombok dan sekarang cuaca kurang bersahabat," katanya. (fit)