Respons Hidung

  • Bagikan

”Pasien sinusitis yang menderita alergi hidung atau pascaoperasi hidung juga memakai cara itu,” tulis dr Budi.

Itu, katanya, telah bertahun-tahun dijalankan. Bukan baru dalam 2 tahun terakhir.

Menurut dr Budi, pasien Covid-19 bisa diasumsikan mendapat manfaat dari pola hidup sehat tersebut. ”Namun, hingga saat ini, WHO belum menyatakan bahwa penggunaan cuci hidung dengan larutan garam fisiologis dapat menyembuhkan infeksi Covid-19,” katanya.

Semua komentar dr Budi itu dibenarkan drh Indro, si ”penemu” Protokol Rakyat. ”Memang bukan saya yang menemukan NaCl kadar 0,9,” ujar drh Indro. ”Saya menemukan cara melepas virus Covid-19 dari mukosa di hidung dengan NaCl 0,9,” tegas drh Indro.

Ada juga reaksi yang mengingatkan saya: drh Indro itu sudah bukan anggota IDHI –IDI-nya dokter hewan. Lalu, melampirkan surat PB IDHI tentang keanggotaan itu. Juga, yang menyatakan bahwa pendapat drh Indro adalah tanggung jawab pribadinya.

Kepada pengirimnya itu, saya jawab dengan guyon: orang seperti drh Indro tidak peduli dengan segala macam formalitas seperti itu. Jangankan keanggotaan. Gelar S-2 dari University of Adelaide saja tidak ia ambil.

Yang Indro pedulikan hanya rokok. Sejak di SMAN 3 Semarang ia sudah merokok. Katanya: ketularan teman sekolah. Sampai sekarang.

Di musim Covid ini pun istrinya tetap mengizinkan Indro merokok. Agar bahagia. Agar imunnya naik.

Itu kata-kata istrinya sendiri. Yang kelihatannya ikut nimbrung bicara di telepon sang suami. Sang istri, sesama mahasiswa kedokteran hewan UGM, masih terdengar bicara sambil mendekat ke HP sang suami: Mas Indro itu pemberontak!

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan