Selama pelatihan, Jovan harus bangun sekitar jam 4 pagi dan tidur pukul 10 malam.
Ia pun kerap diberi tugas untuk jaga malam sekitar 2-4 jam.
Jadi Teknisi Kapal
Awalnya, Jovan merasa takut akan pilihannya menjadi tentara.
“Soalnya kan ya, gimana ya, enggak kepikiran sekali. Kayak orang awam, kalau mikirnya tentara kan, pasti (ketat),” jelasnya.
“Kalau udah ke tentara, kan pasti, ‘oh perang ini.’ Cuman kalau udah ke sini, kalo udah masuk ke tentara, udah biasa gitu,” tambahnya.
Jovan pun harus mengikuti tes yang akan menentukan pekerjaannya.
Ia pun lalu memilih jabatan sebagai teknisi kapal yang melakukan pengecekan pada mesin kapal angkatan laut yang tengah bersandar.
Jovan bertugas sebanyak tiga kali seminggu mulai pukul 7 pagi hingga 4 sore.
Menurutnya, pekerjaan sebagai teknisi kapal tidak sulit, karena ia tinggal mengikuti buku panduan.