Makam 2 T, Cara Kapolda Sumsel Hadapi Masalah Akidi Tio

  • Bagikan

Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Irjen Pol Eko. Tapi dalam ilmu komunikasi modern, ziarah seperti itu sangat berarti. Jangan-jangan itu kunjungan pertama bagi kapolda ke sebuah makam Tionghoa.

Sebenarnya saya sudah menugaskan wartawan untuk memotret makam itu. Seminggu yang lalu. Tapi wartawan foto Sumatera Ekspres tertegun. Sang wartawan rupanya juga belum pernah ke sebuah makam Tionghoa –yang begitu luas.

Setengah hari penuh sang wartawan mencari mana Akidi di makam itu. Tidak ketemu. Ia periksa satu per satu. Tidak ada nama itu. Dari satu makam ke makam lainnya. Nihil. Tidak ada satu pun batu nisan yang bertulisan Akidi Tio.

Ia pun memotret banyak makam. Dikirim ke saya. Ia tahu, saya bisa berbahasa Mandarin. Saya diminta memeriksa foto itu satu per satu. Siapa tahu ada huruf Mandarin yang berbunyi Akidi.

Sayang fotonya diambil dari jarak terlalu jauh. Saya tidak bisa membaca jelas huruf Mandarin yang ada di situ. Saya coba besarkan foto itu. Khususnya di bagian tulisan. Kabur.

Baru dari foto ziarah Kapolda itu saya tahu siapa nama Mandarin Akidi Tio. Foto itu kurang baik secara foto-jurnalistik, tapi baik sebagai sumber informasi.

Terlihat tertulis di nisan itu: 亚基张府公.

Dari situ diketahui ternyata Akidi Tio bermarga Zhang. Membaca huruf kanji di nisan itu harus pakai cara lama: dari kanan. Berarti nama lengkap Akidi Tio adalah Zhang Ji Ya.

Lalu ada kata 府公 (Fu Gong) di sebelah namanya. Itu menandakan ia seorang suami. Dari situ juga diketahui bahwa Akidi Tio menggunakan bahasa Tiochu –bahasa Mandarin suami adalah 老公。

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan