Taliban di Antara Aspirasi dan Kekhawatiran Dunia

  • Bagikan

Boleh juga karena memang latar pendidikan mereka yang perlu diarahkan ke arah yang lebih baik. Di Amerika sendiri ada kelompok-kelompok agama yang tendensinya “talibanisme”. Yang parah kemudian jika pemahaman agama ini didukung oleh kepentingan politik. Apalagi jika pemahaman atau sentimen agama itu terpakai sebagai alat resistensi kepada kekuatan luar (Amerika dan Barat).

Karenanya Amerika dan dunia internasional harus jujur dengan nilai demokrasi yang dijunjungnya. Berikan hak kepada Taliban dan bangsa Afghanistan untuk bekerja dengan baik dan maksimal. Siapa tahu di bawah pemerintahan Taliban Afghanistan akan lebih baik dibanding pemerintahan boneka yang selama ini terbentuk.

Pada akhirnya saya berharap bahkan yakin bahwa negara Islam terbesar dunia Indonesia, diharapkan memainkan perananan untuk menjembatani berbagai kesalah pahaman yang ada. Di satu siai saya yakin Indonesia tidak punya banyak kepentingan di Afghanistan. Di sisi lain Taliban melihat Indonesia sebagai negara netral secara politik. Sekaligus sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia.

Karenanya perananan Indonesia akan banyak membantu menetralisir keadaan dan cara pandang dari berbagai kutub yang bertolak belakang. Dari yang melihat Taliban sebagai ancaman. Tapi sekaligus menetralisir cara pandang Taliban kepada mereka yang berbeda paham.

Saya yakin jika keterlibatan Indonesia m akan mampu mempengaruhi cara pandang atau Wawasan Taliban tentang dunia. Baik pada aspek politik dan agama. Dengan demikian Taliban bisa kembali merajut paham dan karakter politik dan agamanya rajutan moderasi. Mungkin rajutan ala Indonesia yang tetap negara Muslim yang besar. Tapi juga mampu merangkul pihak-pihak yang lain dan hidup dalam satu rumah dengan rukun dan damai.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan