Dampak PPKM Darurat Cukup Besar dalam Menekan Belanja Masyarakat

  • Bagikan
Kemacetan lalu lintas kendaraan menuju underpass Mampang, Jakarta, Kamis (15/07). Personel gabungan Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Pemprov DKI menambah titik penyekatan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Ibu Kota Jakarta, menjadi 100 titik. (Issak Ramdhani / fin.co.id)

Pemulihan belanja terjadi di setiap lapisan kelompok masyarakat. Dari tiga kelompok masyarakat yang dibagi berdasarkan penghasilan bawah, menengah, atas seluruhnya menunjukkan kenaikan dalam belanja masyarakat. Namun demikian belanja kelompok masyarakat menengah mengalami kenaikan drastis. Hingga tanggal 15 Agustus 2021, indeks belanja kelompok menengah, yaitu mereka yang memiliki penghasilan sekitar Rp 8,4 juta per bulan menunjukkan angka 110,5 persen.

“Artinya belanja kelompok ini sudah berada di tingkat sebelum pandemik Januari 2020. Sementara itu kelompok bawah juga mengalami kenaikan. Selain pelonggaran mobilitas, dukungan pemerintah terhadap kelompok ini dalam bentuk perlindungan sosial juga berdampak positif bagi kelompok bawah,” jelasnya.

Belanja di restoran dan department stores perlahan mulai meningkat, meski masih di bawah 100 level normal sebelum pandemik. Pada kelompok belanja restoran dan Department Stores mulai naik perlahan seiring pelonggaran mobilitas. Pada 15 Agustus 2021, indeks belanja terkait restoran berada di tingkat 94,8; angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan situasi di 1 Agustus 2021. Sementara itu belanja di ritel-ritel yang terkait kebutuhan rumah tangga dan supermarket tampaknya tidak terdampak cukup dalam semasa PPKM Darurat.

Angka kunjungan ke tempat belanja juga mengalami kenaikan. Melalui data Google Maps di akhir bulan Agustus 2021 tanggal 22-28 Agustus 2021, angka kunjungan ke tempat perbelanjaan pada 9 kota besar sudah kembali ke situasi awal Juli, yaitu 63 persen pada jam sibuk. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan situasi pada 1-11 Agustus di mana angka kunjungan ke tempat belanja berada di tingkat 60 persen dari normal di jam sibuk. Kenaikan angka kunjungan di tempat belanja di dominasi oleh kenaikan kunjungan di shopping mall, terutama shopping-mall di daerah Jabotabek.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan