Kritik Soal Pejabat Picu Kerumunan di NTT, Bukhori PKS: Mengusik Moral Publik!

  • Bagikan
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf

Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan juga menyebut baru 8 daerah di Indonesia dengan positivity rate di bawah 15 persen atau masuk dalam kategori sedang.

Selain menyoroti soal kerumunan, politisi PKS ini juga mengaku heran dengan ide untuk menyisipkan agenda pesta disela acara pengukuhan tersebut. Padahal di saat bersamaan, situasi ekonomi dan kesehatan masyarakat di sana sedang tidak baik-baik saja.

Meskipun acara yang diklaim pengukuhan itu merupakan agenda resmi, Bukhori tetap menyayangkan prosesi pengukuhan tersebut dinodai oleh pesta pora yang mengabaikan protokol kesehatan dan sensitivitas publik.

“Menyaksikan mereka berpesta pora di atas penderitaan rakyat yang tengah sulit, sudah cukup melukai hati. Bagaimana mungkin mereka masih bisa berjingkrak-jingkrak kegirangan, sementara di tengah-tengah mereka ada rakyat yang kian terjepit lantaran tuntutan hidup yang semakin sulit,” ujarnya.

“Sepertinya kepekaan sosial menjadi barang yang sulit dimiliki oleh sebagian pemimpin di negeri ini,” sindirnya.

Pada Februari 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan dan peringkat kemiskinan berdasarkan provinsi di Indonesia. Data tersebut menyebut rakyat miskin di Indonesia bertambah sebanyak 2,76 juta jiwa selama pandemi, sehingga jumlah kemiskinan di Indonesia secara kumulatif menjadi 27,55 juta orang per September 2020.

Provinsi Nusa Tenggara Timur disebut menempati posisi ketiga sebagai provinsi yang paling miskin se-nasional setelah provinsi Papua dan Papua Barat. Persentase kemiskinan di NTT mencapai 21,21%.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan