FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) tumbuh positif pada Kuartal Kedua (Q2) 2021. Rilis data BPS beberapa waktu yang lalu memperlihatkan bahwa ekonomi Sulsel di Q2 2021 tumbuh impresif sebesar 7,66 persen (y-on-y) mengikuti tren Nasional yang tumbuh 7,07 persen.
Capaian ini mengindikasikan ekonomi Sulsel telah keluar dari jebakan resesi ekonomi. Impresifnya pertumbuhan ekonomi Sulsel mudah dipahami mengingat perekonomian Sulsel pada Q2 tahun sebelumnya mengalami kontraksi yang cukup dalam di angka -3,87 persen.
Angka ini adalah yang terendah selama masa pandemi Covid-19. Dengan kata lain, ekonomi Sulsel bisa tumbuh 7,66 persen karena berangkat dari basis angka yang rendah (-3,87%).
Jika diakumulasikan, selama paruh pertama (Semester I) tahun 2021, perekonomian Sulsel hanya tumbuh sebesar 3,71 persen (c-to-c). Ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi Sulsel di Q1 2021 yang terkontraksi -0,21 persen. Namun angka ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada Semester I tahun sebelumnya (-0,51%).
Oleh karena itu, kinerja ekonomi di Q2 2021 harus diintrepretasi secara hati-hati. Mengingat pengukuran pertumbuhan ekonomi didasarkan atas perbandingan kondisi pada dua titik waktu yang berbeda, atau dikenal dengan istilah year on year (y-on-y).
Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin, Agus Salim mengatakan, Kuatnya pertumbuhan ekonomi di Q2 2021 menjadi sinyal terjadinya proses pemulihan ekonomi di Sulsel. Secara meyakinkan, perekonomian Sulsel kembali ke jalur positif setelah mencatat pertumbuhan ekonomi negatif selama empat kuartal berturut-turut (secara teknis, para ekonom sepakat bahwa perekonomian mengalami resesi ketika pertumbuhan ekonomi mencatat angka negatif selama dua kuartal berturut-turut).