Penanganan Covid dan Pembangunan Infrastruktur, Sulsel Terindikasi Keluar dari Jebakan Resesi

  • Bagikan
ilustrasi resesi

"Maka ketika ekonomi tumbuh positif di Q2 2021, sesungguhnya itu hanya sekedar menjelaskan bahwa kondisi ekonomi di Q2 2021 relatif lebih baik dibandingkan dengan kondisi yang sama tahun sebelumnya. Di setiap peristiwa ekonomi yang terpuruk, selalu ada “efek pegas” yang bekerja untuk memulihkan kembali kondisi ekonomi,"katanya, Selasa (31/8/2021).

Agus menambahkan, keluarnya perekonomian Sulsel dari jebakan resesi akibat adanya tren positif pada sejumlah indikator ekonomi seiring dengan mobilitas orang yang cenderung meningkat, aktivitas ekonomi yang lebih longgar, dan pembatasan sosial yang tidak lagi seketat tahun sebelumnya.

"Kombinasi antara kemampuan pemerintah mengelola pandemi yang semakin membaik dan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru (new normal), menjadi faktor penting membaiknya situasi,"ungkapnya.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan positif terjadi pada 16 kategori lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 11,05 persen diikuti oleh jasa perusahaan sebesar 9,85 persen, dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,97 persen. Satu-satunya lapangan usaha yang masih tumbuh negatif selama Semester I 2021 adalah sektor pertambangan dan penggalian (-7,70%).

Sektor ini juga masih berkontribusi negatif terhadap pertumbuhan selama Q2 2021.
Sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan yang selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Sulsel, masih tumbuh lambat dan belum kembali ke jalur normal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan