FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Sekolah-sekolah di Kota Surabaya bakal serentak memulai pembelajaran tatap muka (PTM) minggu depan. Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono pun merasa perlu untuk mewanti-wanti atau ngingatkan sejumlah pihak.
Terutama kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Sebab, cara ampuh untuk memutus dan mencegah laju pandemic Covid-19 adalah dengan taat prokes. Apalagi kondisi Surabaya saat ini terus membaik.
“Jaga disiplin prokes agar PTM tidak membuat kluster baru. Di sekolah harus dibuat satgas Covid-19 agar bisa mendisiplinkan anak-anak. Selain itu, UKS (usaha kesehatan sekolah) juga dihidupkan kembali. Mungkin selama pandemi ini UKS tidak aktif karena tidak ada PTM,” kata Adi, panggilan Adi Sutarwijono, di sela-sela menghadiri kegiatan donor darah dan plasma konvalesen di PT SIER, Selasa (31/8).
Yang lebih penting lagi, lanjut dia, sekolah-sekolah yang akan menggelar PTM harus dilakukan asesmen. Apakah sekolah tersebut sudah siap untuk menggelar PTM dengan sarana dan prasana prokes yang lengkap. “Orang tua murid juga harus diberi kebebasan, apakah memberikan izin kepada anaknya untuk mengikuti PTM, atau tidak. Jika orang tuanya melarang juga harus tidak boleh dipaksa,” ungkapnya.
Dia sependapat sekolah juga harus menyediakan fasilitas belajar mengajar secara daring. Sekolah harus menyiapkan blended learning. Metode blended learning merupakan kombinasi pengajaran langsung dan pengajaran online. Selain itu, pihaknya meminta Dinas Pendidikan serta sekolah-sekolah agar memberikan bekal pengayaan tentang pandemi Covid-19.