"UAE juga masuk ke green economy, mereka masuk ke solar panel terapung di Cirata. Dengan demikian ada pembahasan antara kedua pemerintah, untuk lahirnya CEPA ini, makanya hari ini ada perjanjian," tutur Arsjad Rasjid.
Kata dia, penting untuk organisasi kamar dagang yang mewakili para pengusaha dari kedua negara untuk ikut ambil bagian. Pasalnya yang memahami bisnis adalah para pengusaha, yang bisa memberi masukan agar kerjasama ekonomi kedua negara bisa berlangsung efektif dan menguntungkan semua pihak. Namun tetap, pemerintah dari kedua negara yang menandatangani perjanjian resmi.
Perjanjian antara Indonesia dan UAE, ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi, dan Menteri Perdagangan UAE, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi. Di acara tersebut juga hadir Ketua KADIN UAE Abdullah Muhammad All Mazoui. Kerja sama tersebut rencananya akan mencakup agrikultur, energi terbarukan, food security serta infrastruktur.
Menteri Perdagangan, pad sambutannya mengatakan bahwa pada umumnya perjanjian kemitraan antara Indonesia dengan negara lain, butuh waktu lebih dari sepuluh tahun untuk direalisasikan. Muhammad Lutfi berjanji perjanjian dengan UAE, hanya akan butuh waktu satu tahun.
"Bersama Korea itu sebelas tahun, Australia juga sama. Tapi dengan UAE, hanya akan butuh waktu satu tahun," ujarnya. (bs-rls)