FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Di balik usulan pembubaran Densus 88 yang disampaikan oleh politisi Gerindra, Fadli Zon membuat pasukan pemberantas teroris ini mengungkap apa yang menurutnya belum diketahui khalayak.
Kepala Densus 88, Irjen Pol Marthinus Hukom, mengatakan, selama ini dia merasa dituding bahwa datasemen yang ia pimpin ini hanya sekadar menangkap teroris saja.
Padahal, kata Marthinus, deradikalisasi mantan narapidana terorisme juga merupakan hasil campur tangan Densus 88 ini.
"Bagaimana hasil yang dicapai selama ini oleh Densus, mungkin ini Densus dipikir hanya menembak orang, tangkap, dan bawa ke penjara," katanya dalam channel Youtube Akbar Faizal Unsencored, berjudul Peluru dan Cinta Densus 88.
Dia tidak ingin apa yang ia ungkapkan bagian dari riya atau hanya sekadar ingin mendapat pujian, atas kerja Densus 88.
"Deradikalisasi itu diawali dengan penangkapan. Artinya, pintu masuk itu ada di Densus deradikalisasi. Penangkapan itu hanya sebagian kecil dari yang kita lakukan. Sekitar 25 persenlah dari yang kita presentasikan," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi pernyataan politikus Gerindra Fadli Zon yang terus bergulir panjang.
Pernyataan yang dimaksud ialah soal usul Fadli Zon untuk membubarkan Densus 88.
“Yang menjadi pertanyaan ialah apakah Fadli mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai anggota DPR RI atau sebagai salah satu petinggi Partai Gerindra?” kata Fernando kepada GenPI.co, Jumat (15/10/2021).
Kalau sebagai anggota DPR RI, tentu Fadli tahu cara untuk menyampaikan aspirasinya tersebut melalui Fraksi Partai Gerindra.