Sejauh ini, AMPHURI mencatat ada sekitar 3 ribu jemaah yang tertunda keberangkatannya sejak Februari 2021 lalu.
"Kita mendata dulu calon jemaah dan jemaah yang siap berangkat sambil memantau situasi. Meskipun kami siap memberangkatkan jemaah, tapi kalau belum ada kode dari pemerintah Saudi, tetap tidak bisa," ucapnya, Jumat (15/10/2021).
Ardi, sapaan akrabnya menambahkan, pihaknya juga bakal melakukan pendataan terkait vaksinasi jamaah. Pasalnya, vaksin booster juga bakal diberikan.
"Kita menunggu dari pemerintah RI, apakah booster dilakukan di Indonesia atau pada saat sampai di Arab Saudi. Kalau misal boosternya nanti di Arab Saudi, otomatis kita siapkan lagi vaksin pertama dan kedua di sini," bebernya.
Tidak menutup kemungkinan, lanjut Ardi, akan ada penyesuaian biaya yang kembali akan diterapkan. Sebelum pandemi, referensi biaya umrah berada di kisaran Rp26 juta. Saat dibuka kembali pada November 2020, ada penyesuaian biaya sekitar Rp9-10 juta.
"Untuk saat ini kita belum sampaikan kepada jamaah dan calon jamaah, berapa yang harus ditambahkan. Karena kita belum mendapatkan regulasi dari Pemerintah Arab Saudi. Selama diterapkan physical distancing oleh Arab Saudi, otomatis ada biaya lebih yang dikeluarkan," ungkapnya.
"Bus biasanya diisi 50 orang, menjadi 25 orang, kemudian kamar hotel biasa diisi berempat, hanya boleh dua orang. Otomatis membengkak biayanya," pungkas Ardi. (ikbal/fajar)