FAJAR.CO.ID, PANGKEP-- Kunjungan Kerja (Kunker) pejabat Kabupaten Pangkep dinilai memberatkan warga, pasalnya setiap pemilik rumah di Pulau Sumanga, Desa Balo-baloang, Kecamatan Liukang Tangaya dibebankan pembayaran dengan nilai bervariasi tiap kunker pejabat ke pulau terluar yang termasuk berbatasan dengan Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Warga Pulau Sumanga, Hamnur mengungkap kepada FAJAR, Jumat, 15 Oktober bahwa setiap kunjungan pejabat Pemerintah Kabupaten Pangkep itu pemilik rumah dipungut sejumlah uang untuk menyambut kedatangannya. Di Pulau Sumanga sendiri ada sekitar 300 rumah.
"Sudah lama seperti ini, Pak Wakil Bupati sering berkunjung ke pulau juga, itu kami di sini diminta membayar Rp5 ribu atau Rp10ribu ada juga yang Rp100ribu per rumah. Saat ini lagi kunjungan Pak Bupati juga dipungut lagi pembayaran, bahkan di rumah saya juga begitu ada yang datang memang meminta uang," bebernya.
Lebih lanjut, pihaknya hanya menyayangkan kejadian seperti ini yang terus berulang tiap lawatan dinas pejabat Pemkab Pangkep.
"Kasian warga di Pulau Sumanga, terlalu cintanya kepada bapak bupati, dia rela dipungutin biaya per rumah, walaupun tanpa bantuan dari aparat desa, paling sedihnya lagi yang kurang mampu juga tetap ditagih," paparnya.
Pihaknya mengaku, pungutan itu disebut untuk membiayai konsumsi rombongan pejabat yang datang berkunjung ke pulau tersebut. "Ini untuk konsumsinya kalau mereka datang, baik wakil bupati, maupun pak bupati itu dipakai uang warga Rp5 ribu-Rp10 ribu, bahkan ada juga sampai Rp100 ribu," jelasnya.