FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Aktivis Molekul Pancasila, Nicho Silalahi memberikan kritik keras atas kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kritikan itu disampaikan setelah maraknya pinjaman online (pinjol) baik yang legal maupun ilegal.
"Beginilah kualitas para penikmat pajak rakyat di @ojkindonesia sana. 3 tahun lebih kami berteriak disana dan mengatakan dalam Bisnis RENTENIR ONLINE JAHANAM PUKIMAKNYA itu ada Potensi Kerugian Negara dan Money Laundry namun kalian seperti batu karang ga bergeming," tulis Nicho dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Sabtu (23/10/2021).
Selama 10 tahun lebih keberadaan OJK, Nicho menyebut hanya menambah carut marut dunia perbankan dan keuangan.
"@ojkindonesia ini wujud nyata lembaga unfaedah yang hanya menjadi tempat untuk menghamburkan pajak rakyat dan sebaiknya DIBUBARKAN saja sehingga peran Bank Indonesia bisa di maksimalkan kembali. Kehadiran
@ojkindonesia Semangkin menambah carut marut dunia perbankan Dinegri ini," sebutnya.
Nicho menegaskan selama ini keberadaan pinjol tak diawasi dengan baik dan benar. Bahkan mereka cukup terdaftar tanpa izin di OJK.
"Cukup hanya terdaftar dan tidak perlu ijin dari @ojkindonesia maka Rentenir online jahanam merasa terlindungi dan beroperasi sesukanya merampok rakyat secara legal. Dengan kata lain @ojkindonesia inilah sumber masalah sebenarnya yang harus dibrantas terlebih dahulu.#BUBARKANOJK," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan OJK juga melakukan sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam memberantas Pinjol illegal.
"Kami memperkuat tiga program yaitu pencegahan, penanganan pengaduan masyarakat dan penegakan hukum," jelas Wimboh.
Setiap kementerian dan lembaga memiliki peran dan tugas sesuai kewenangannya. Sebagai contoh, OJK berhak untuk memblokir rekening pinjol ilegal dan melarang industri jasa keuangan agar tidak memfasilitasi pinjol ilegal.
"OJK punya peran penting karena transaksi dana ada yang dilakukan melalui bank, maka pembinaan ke bank terutama terkait penerapan prinsip KYC perlu terus diperkuat," jelasnya.(msn/fajar)