Pemerintah Desa dan Bumdes Tukamasea punya harapan besar dari Permandian Dolli. Tahun-tahun berikutnya, ketika pandemi Covid-19 ini sudah selesai, mereka ingin memperluas infrastruktur kawasan wisata. Berbekal panorama khas kawasan karst, ada rencana membangun tempat penginapan, rumah-rumah makan di areal persawahan, dan tentunya, menambah jumlah kolam renangnya.
"Sekarang dana desa banyak diarahkan untuk kegiatan penanggulangan Covid. Jadi kita tunda dulu pembangunan lanjutannya. Tapi kami sudah punya banyak rencana. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa, kalau Covid sudah tidak ada lagi," harapnya.
Meski begitu, perluasan kawasan wisata ini masih butuh perjuangan. Bukan hanya anggarannya, tapi juga aspek lingkungannya. Bagaimana pun, Permandian Dolli berada di dalam kawasan hutan lindung. Makmur menyadari hal ini akan jadi masalah di belakang hari. Karena itu, dia meminta kebijakan dinas kehutanan agar perluasan areal wisatanya tetap bisa dilanjutkan, dengan tetap memperhatikan ekosistem karst.
"Permandian ini mengandalkan mata air Bukit Dolli. Kami tentu akan berusaha mati-matian menjaga hutannya. Dari dulu masyarakat di sini juga menjaganya. Tidak mungkin kami mau merusaknya karena itu sama saja merusak mata air Dolli," tutupnya. (*)