Paripurna DPRD Sulsel Ditutup Pembacaan Perjanjian Polo Malelae Ri Unyi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dugaan pertikaian antara oknum kelompok mahasiswa KEPMI Bone dan IPMIL Luwu menjadi perhatian semua pihak di Sulsel.

Pasalnya, kejadian tersebut telah memakan korban dari kedua belah pihak ditambah pembakaran dua asrama mahasiswa.

Bahkan, dalam penutupan rapat paripurna penetapan dua Ranperda Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel dibacakan Perjanjian Polo Malelae Ri Unyi. Perjanjian sakral antara Arung Pone dan Datu Luwu.

Perjanjian tersebut dibacakan langsung oleh Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari, di hadapan peserta yang hadir.

Menurutnya, konflik yang terjadi harus segera diakhiri. Mengingat masyarakat Sulsel dikenal memiliki persaudaraan yang tinggi.

"Bentuk penegasan kepada kita semua adalah rakyat Sulsel memiliki solidaritas tinggi penuh persaudaraan," katanya.

Menurutnya, ada oknum yang sengaja ingin memecah belah keharmonisan yang sudah lama terbangun di Sulsel. Sehingga dia meminta kepada kedua pihak agar tidak mudah terpancing.

"Jika ada pertikaian itu bukan pertentangan kelompok, itu kriminal yang ingin melihat keharmonisan yang selama ini kita jaga menjadi terganggu," tegasnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada kepolisian untuk segera mengusut tuntas pelaku yang telah menimbulkan keresahan di Makassar dan memecah belah persatuan.

"Jika itu terjadi kita meminta kepada aparat hukum bertindak tegas agar peristiwa tidak terulang dan tidak menimbulkan korban," pungkasnya. (ikbal/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan