Melalui tema tersebut, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Sebab, semakin terintegrasinya perekonomian global, keberhasilan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di suatu negara, tidak akan dapat bertahan lama apabila tidak diikuti oleh keberhasilan yang sama di negara-negara lainnya.
Untuk itu, melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.
“Ini adalah momentum untuk menjaga Kawasan Indo Pasifik yang netral, sebab pertumbuhan ekonominya yang relatif tinggi, dan ini adalah eranya untuk Asia,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, Jumat (19/11/2021).
Selain itu, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa sedikitnya terdapat tiga manfaat besar bagi Indonesia dengan menjadi Presidensi G-20, yakni manfaat ekonomi, pembangunan sosial, dan politik.
“Dari aspek ekonomi, beberapa manfaat langsung yang diproyeksikan dapat tercapai dengan menjadi Presidensi G-20 (terutama jika pertemuan dilaksanakan secara fisik) antara lain adalah meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor,” paparnya. (zaki/fajar)