Potensi ekonomi digital Indonesia tentunya didukung oleh sejumlah faktor, antara lain total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 191,08 juta atau 70,7%. Dari sisi digital user, jumlah mobile connection di negara saat ini mencapai 345,3 juta (125,6% dari total populasi) dengan rata-rata waktu yang dihabiskan orang untuk berselancar di internet selama 8 Jam 52 Menit. Sepanjang tahun 2020, trafik internet mengalami peningkatan 15-20%.
Di samping itu, kini telah muncul juga gelombang teknologi baru, antara lain artificial intelligence, IoT, blockchain, cloud computing, dan jaringan 5G. Teknologi AI bahkan telah diberdayakan dan semakin banyak diadopsi di berbagai aplikasi, mulai dari tugas sehari-hari yang sederhana, smart assistant, dan keuangan, hingga perintah yang sangat spesifik seperti control operations, dan pengamanan data. Pemanfaatan AI diyakini akan dapat meningkatkan efisiensi bisnis, produktivitas dan mendorong inovasi di berbagai sektor.
Bonus demografi yang diproyeksikan akan dimiliki di tahun 2030, nantinya akan membuat mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi Z dan Milenial yang berusia 8 s.d. 39 tahun. Ini artinya, para Kader IPNU sebagai generasi saat ini akan terlibat didalamnya. Kemampuan dan keunggulan digital-natives yang dimiliki generasi ini harus terus diasah.
Selain itu, generasi ini juga harus berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, dan inovatif agar dapat berdaya saing memasuki era society 5.0. Keahlian SDM dalam memanfaatkan teknologi menjadi modal penting untuk menghadapi era society 5.0.