FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tuberkulosis merupakan penyakit menular pernapasan yang masih menjadi masalah utama di Indonesia dan juga di kota Makassar. Pasalnya bisa menimbulkan dampak yang kompleks terhadap kesehatan maupun sosial ekonomi.
Usaha untuk mengendalikan penyakit Tuberkulosis sudah dilaksanakan secara terprogram dengan melalui program DOTS (Direct Observed Treatment Short-Course) yang memiliki 5 komponen yaitu:
1) Komitmen pemerintah untuk menjalankan program TB nasional. 2) Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan tes cepat molecular dan atau mikroskopis,. 3) Pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara langsung yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, keluarga, ataupun kader disebut Pengawas Menelan Obat (PMO). 4). Pengadaan OAT secara berkesinambungan tersedia. 5). Monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang baku stándar.
Namun demikian permasalahan Tuberkulosis belum mencapai hasil yang memuaskan karena pelaksanaan program tersebut masih belum dilakukan secara serentak.
Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin mengatakan, penanggulangan tuberkulosis (TBC) perlu melibatkan berbagai sektor secara komprehensif, kolaboratif, dan berkesinambungan untuk mencapai target eliminasi tahun 2030.
Oleh karena itu pemerintah kota Makassar membentuk Forum Multisektor Eliminasi Tuberkulosis Kota Makassar
"Forum Multisektor Eliminasi Tuberkulosis ini terdiri dari unsur pentahelix yaitu bidang pemerintahan, bidang korporasi/swasta, bidang masyarakat/komunitas, bidang akademisi, dan bidang media. Forum ini terbentuk dan telah dikukuhkan oleh Walikota Kota Makassar pada bulan Agustus’21 atas kerjasama Dinas Kesehatan Kota Makassar dengan Yayasan KNCV Indonesia melalui program Mandiri-TB yang didanai oleh USAID,"katanya, Selasa (7/12/2021).