FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar (BLAM) sudah merampungkan pendataan masjid di Kota Makassar. Data ini tidak saja mencakup lokasi detil, tetapi juga kapasitas jamaahnya hingga aliran pemahaman pengurus masjidnya.
"Pendataan dilakukan dengan sangat detil. Mulai dari titik koordinat, difoto, kapasitasnya, alirannya, semua sudah ada di database kita," kata Peneliti Madya BLAM, Baso Marannu dalam Podcast Serial Moderasi Beragama dengan tema Platform Aplikasi Peta Keagamaan dan Media Digital, di Studio Fajar Online, belum lama ini.
Baso yang merancang langsung aplikasi ini merinci, jumlah masjid secara keseluruhan di Kota Makassar lebih dari 1.300 bangunan. Itu sudah mencakup masjid di kepulauan. Namun tidak termasuk masjid atau mushalla yang tidak digunakan berjemaah lima waktu salat.
Baso menjelaskan, database ini akan sangat berguna untuk misi Moderasi Beragama yang digaungkan oleh Kementerian Agama RI dalam dua tahun terakhir ini. Melalui data tersebut, sudah bisa dianalisa jalan peta damai atau peta konflik yang terkait isu-isu agama, khususnya Islam.
"Kita gunakan data ini untuk mencapai kedamaian dalam kehidupan beragama kita. Tapi data ini hanya untuk keperluan itu. Jadi tidak diperkenankan akses untuk umum, apalagi politik," urainya.
Selain itu, BLAM juga mendata aliran-aliran tarikat hingga majelis taklim yang terafiliasi dengan pengurus atau jemaah masjid. Data ini juga sangat penting untuk kampanye moderasi beragama.
Selain di Makassar dan Maros, aplikasi serupa kini diterapkan di Gorontalo yang masih wilayah kerja BLAM. Baso yakin aplikasi ini akan menjadi pilot project untuk seluruh Balai Litbang Agama yang berada di bawah Kementerian Agama RI. (aha)
