FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Malam kian larut. Namun kemeriahan di Kafe Noyu, Jalan Al Qadri, Kecamatan Makassar, Kota Makassar terus berlangsung pada Minggu malam (5/12/2021).
Saat jarum jam di dinding menunjukkan arah pukul 01.30 WITA, peristiwa pertumpahan darah antar sesama pengunjung kafe terjadi.
Dari pintu masuk Kafe Noyu, pria bernama Anzar Ashari (30) lari terbirit-birit menuju toilet, sambil memegang perutnya yang bersimbah darah.
Ceceran darah pun membasahi lantai kafe itu. Sementara Anzar yang telah sampai di toilet, terus mengalami kesakitan. Nahas, ia baru saja ditikam oleh pengunjung kafe lain, namanya Rustam (31).
Masih dengan kondisi Anzar di toilet tadi. Selain kesakitan usai ditikam, dari belakang, datang pengunjung kafe yang lainnya lagi, Agus (31). Namun bukannya menolong, Agus justru menambah rasa sakit Anzar.
Agus naik pitam dengan memukul Anzar hingga tak berdaya. Selepas itu, Agus pun pergi meninggal Anzar yang sudah tak berdaya. Begitu pula dengan Rustam yang kabur terpisah dengan Agus.
Pengunjung kafe yang melihat Anzar sekarat, mereka pun membawanya ke RS Dadi. Sayang, luka yang dialami Anzar sangat parah. Ia pun dirujuk oleh RS Pelamonia, Makassar.
Sayang, meski telah dirawat hingga pukul 07.05 WITA, kesehatan Anzar pasca ditikam kian memburuk. Hingga akhirnya, Tuhan pun memanggilnya, warga asa Jalan Hos Cokroaminoto, Kabupaten Gowa ini meninggal.
Polisi pun mengejar dua orang yang menikam dan memukul Anzar di kafe tadi. Berselang beberapa hari dan berbekal CCTV di kafe itu, keduanya pun ditangkap polisi.
"Benar kemarin ada penikaman pengunjung kafe yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Sudah kami terima laporannya dan sudah kita tangkap dua orang pelaku," kata Kapolsek Makassar, Kompol Yusrizal, Rabu (8/12/2021).
Dalam interogasi empat mata kepada kedua pelaku secara terpisah, keduanya mengakui perbuatan bejatnya itu yang membuat pria yang berprofesi sebagai Satpam di salah satu SPBU di Makassar ini meninggal.
Kompol Yusrizal mengungkapkan, alasan keduanya menganiaya korban hingga tewas karena terpengaruh minuman keras.
Informasi yang diterima, motifnya karena pelaku Rustam tak terima atas perlakuan korban yang menendangnya hingga terjatuh. Selepas itu, korban Anzar masuk ke dalam cafe dan memanggil rekannya.
Sementara pelaku Rustam mengambil badik di sadel sepeda motornya dan ikut masuk ke dalam cafe. Saat itu pun, ia berhadapan dengan korban lalu menikamnya.
"Korban pun kabur sampai ke toilet. Di sana, ia dipukul oleh pelaku Agus. Keduanya pun kabur (terpisah) meninggalkan kafe," sambung perwira polisi satu melati ini.
Dia menyebut, dua pelaku dan korban tidak saling kenal dan hanya sesama pengunjung kafe. Namun, itu masih perlu didalami polisi terkait hubungan mereka.
Saat ini mereka masih ditahan di Mapolsek Makassar. Keduanya terancam hukuman di atas lima tahun penjara. (ishak/fajar)