Dengan bantuan share location Google Maps, tentu saja Agus bisa langsung tiba di rumah yang dituju. Sama dengan Hafid, Fauziah pun menyambut ramah. Dia membukakan pintu dengan senyum. Sebagai pembeli, pikirnya, tentu ingin melihat-lihat kondisi di dalam rumah. Agus dipersilakan masuk.
Aksi tipu-tipu Hafid kembali berjalan. Begitu Agus masuk rumah, Hafid meminjam mobil Jazz itu. Alasannya, untuk membeli oleh-oleh dan obat.
Bambang, rekan Agus, ikut menyertai Hafid. Tiba di depan swalayan di kawasan PPS, Bambang diminta Hafid untuk membeli obat. Tentu saja, itu hanya modus. Akal-akalan
“Korban tanpa curiga memberikan kunci mobil beserta STNK,” jelas perwira dengan satu balok di pundaknya itu.
Begitu Bambang masuk ke swalayan, mobil Jazz pun dibawa kabur oleh Hafid. Lama menunggu, Hafid ternyata sudah tidak kelihatan batang hidungnya.
Bambang pun menginformasikan kabar buruk itu ke Agus. Sadar menjadi korban penipuan, Agus pun melapor ke Mapolsek Manyar.
Peristiwa itupun juga ikut membuat Fauziah melongo. Dia juga terkena prank. Rumahnya hanya jadi kedok akal bulus Hafid,
Jejak Hafid pun berhasil terendus polisi. Pada Selasa (7/12) malam, petugas mendapat informasi Hafid berada di Terminal Bunder, Gresik. “Pelaku hendak melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor,” kata Joko.
Dari tangan Hafid, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, sebuah handphone, dua buah baju, dan uang tunai Rp 38 juta.
“Uang itu hasil dari menjual mobil milik korban. Hingga kini barang bukti mobil masih kami kejar. Termasuk melakukan penyelidikan lanjutan,” pungkasnya. (jpc)