“Kami tidak mengikuti terus terang bagaimana proses di Kepolisian itu dan bagi kami sudah dianggap selesai di KPK,” tegas Alex.
Sebelumnya, Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) meminta Ketua KPK Firli Bahuri untuk menghadiri pelantikan Novel Baswedan dan kawan-kawan. Hal ini dilakukan guna sinergisitas dalam kerja-kerja pemberantasan korupsi.
“MAKI memohon kepada Bapak Firli Bahuri Ketua KPK untuk berkenan hadir pada saat pelantikan 44 mantan pegawai KPK menjadi ASN Bareskrim Polri. Kehadiran Bapak Firli adalah sangat bermakna untuk proses islah (penyatuan kembali) dan berdamai sebagai insan aparat negara pemberantas korupsi yang selanjutnya untuk sinergi yang hebat guna pemberantasan korupsi kedepan yang lebih hebat,” ujar Koordinator MAKI, Boyamin Saiman dalam keterangannya, Rabu (8/12).
Aktivis antikorupsi ini menyebut, tes wawasan kebangsaan (TWK) yang dilakukan KPK sebelumnya telah membuat 44 orang tersebut berpindah ke Bareskrim Polri. Menurut Boyamin, telah menimbulkan jurang pemisah antara Pimpinan KPK dengan 44 orang tersebut, sehingga diperlukan kebesaran jiwa untuk berdamai kembali demi kebaikan bangsa dan negara.
“Islah ini semestinya dimulai dan diinisiasi oleh Bapak Firli Bahuri sebagai pihak yang lebih tua umur dan lebih tinggi jabatannya. Kami tidak memandang siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus TWK,” ungkap Boyamin.
Boyamin meminta Firli untuk membuka lembaran baru dalam rangka sinergisitas pemberantasan korupsi. Karena itu, mengharapkan Firli hadir dalam pelantikan Novel Baswedan Cs.