Cegah Omicron, Satgas Covid-19 Beber Langkah yang Dilakukan pada Alur Kedatangan Internasional

  • Bagikan
Ilustrasi suasana di Bandara Juanda -- (Dipta Wahyu/Jawa Pos)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya mencegah meluasnya varian Omicron. Jangan sampai transmisi lokal di komunitas meluas akibat kasus varian Covid-19 Omicron. Dan 3 kasus bervarian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia terus dicegah agar tidak meluas dan tidak menyebabkan lonjakan kasus di masyarakat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan terkait upaya mitigasi yang telah dilakukan sesuai anjuran World Health Organization (WHO) caranya dengan mengkoordinasikan alur kedatangan internasional, melakukan surveilans dan penanganan kasus, komunikasi risiko dan mempersiapkan kapasitas pintu kedatangan. Manajemen kasus dilakukan dengan cara skrinning dan karantina.

“Kita lakukan dengan menggunakan tes PCR metode SGTF atau WGS Whole Genome Sequencing,” jelas Prof Wiku secara virtual, Selasa (21/12).

Tujuannya, kata dia, agar menskrining kasus bervarian Omicron. Lalu mengisolasi pelaku perjalanan internasional di Wisma Atlet dan Rusun dilakukan sampai 23 Desember 2021 mendatang. Lokasi ini juga tempat ditemukannya kasus pertama bervarian Omicron di Indonesia.

Kemudian ditetapkan pencatatan di setiap tahap skrining kesehatan yang dilalui pelaku perjalanan melalui dashboard yang saat ini diupayakan dapat interoperable. Yaitu aplikasi Hotel Monitor and Reservations (HORE).

Aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan berbagai stakeholders untuk mengetahui rencana penerbangan, jumlah penumpang internasional, ketersediaan kamar dan lokasi karantina. Adapun website Untuk pemesanan Hotel karantina bagi pelaku perjalanan di alamat: quarantinehotelsjakarta.com di dalam sistem Direct Booking Hotels Tracking System (D-HOTS).

Nantinya, proses booking akan menghasilkan QR Code yang digunakan untuk skrining awal saat kedatangan karantina di hotel, kemudian skrining berkas syarat pelaku perjalanan melalui e-hac atau peduli lindungi yang sudah diisi sebelum kedatangan. Data ini menjadi penting untuk upaya testing, tracing dan treatment lanjutan jika diperlukan. Aplikasi quarantine sistem untuk petugas di Wisma menskrining pihak yang layak karantina di fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan