Pertama di Sulsel, Bidik Mimpi Digelar di Kabupaten Jeneponto

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Karang Taruna Kabupaten Jeneponto bersama Kitabisa.com dan Yayasan Penghubung Kebaikan (YPK) sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk Bidik Mimpi di Gedung Sipitangarri, belum lama ini. Bidik Mimpi di Jeneponto merupakan yang pertama di Provinsi Sulsel.

Pelaksanaan Bidik Mimpi dihadiri langsung oleh Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar. Turut hadir pihak DPRD, Kapolres Jeneponto, Dandim Jeneponto dan Kepala Dinas Sosial Jeneponto.

Baca Juga: Intelektual Madani Indonesia Gelar Diklat bagi Ratusan Guru di Jeneponto

Bupati Iksan mengapresiasi pelaksanaan Bidik Mimpi, yang bertujuan memberikan motivasi belajar serta memberikan gambaran kehidupan setelah masa SMA selesai. Kegiatan itu juga memperkenalkan berbagai beasiswa di sejumlah kampus di Jeneponto, khususnya bagi 30 siswa terpilih daerah tersebut.

“Kami selalu mendukung acara yang seperti ini, kalau bisa mimpinya jangan cuma dibidik tapi juga betul-etul fokus agar bisa terwujud,” kata Iksan, dalam keterangan persnya, Jumat (24/12/2021).

Baca Juga:
Diberhentikan sebagai Anggota KPU Jeneponto, Baharuddin Gugat DKPP
Pelapor Minta Ketua KPU Jeneponto Baharuddin Hafid Dipecat

Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Muhammad Syafruddin Nurdin, menyampaikan hal serupa bahwa generasi muda harus berani bermimpi dan meraih mimpi. Nah, untuk itu diperlukan adanya kompetensi dan pengetahuan yang memadai untuk meraih mimpi, khususnya pada persoalan literasi.

"Karena semua kunci pelajaran di situ, harus bisa dan banyak membaca. Jangan hanya baca WhatsApp saja,” tuturnya dengan nada canda.

Salah seorang pembicara, Bahagia, yang juga merupakan dokter muda, menceritakan kisah inspiratif dalam menggapai mimpi. Meski dari keluarga petani, ia mampu meraih mimpinya menjadi dokter. Semua itu berkat semangat dan usaha keras untuk belajar.

Baca Juga: Dosen UMI Latih Siswa SD di Jeneponto Keterampilan Berbicara

“Saya juga berasal dari keluarga yang biasa saja. Orang tuaku adalah buruh tani. Saya selalu diajarkan bahwa meskipun dengan kondisi terbatas, tapi semangat belajarku harus lebih besar daripada teman-temanku yang lain,” tutur Bahariah, penerima beasiswa bidikmisi asal Jeneponto di Universitas Hasanuddin.

Adapun kegiatan bertajuk Bidik Mimpi itu juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan pendidikan dari ribuan orang di Kitabisa bagi peserta yang hadir. (Rls)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan