Lebih lanjut dijelaskan, sejak terbentuknya UPTD Pertanian Terpadu, sebagai langkah awal untuk mendukung ketersediaan pangan nasional, para gapoktan, petani milenial, dan pelaku agribisnis di Wajo dibekali pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) mereka.
"Sejak 2020-2021 kita telah mengadakan pelatihan berbagai jenis komoditi pertanian, hortikultura, dan peternakan. Dengan harapan para petani milenial ini nantinya setelah kembali ke desa mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat pada lahannya sehingga usaha taninya bisa meningkat," beber Amran.
Terlebih, kata dia, pelatihan yang diberikan tidak hanya bagaimana mengolah lahan, tetapi juga edukasi pembuatan pupuk organik, pelatihan tematik peternakan, demplot ayam buras, petelur, demplot hortikultura, dan jagung manis.
"Tentu apa yang kami lakukan di pertanian terpadu merupakan upaya memanfaatkan antara keterkaitan tanaman pangan, perkebunan, dan ternak hewan serta perikanan untuk mendapatkan agroekosistem yang mendukung program produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam," tutur Amran. (man)