Pengabdian Masyarakat, Dosen UMI Ajarkan Bikin Es Krim dari Biji Karet

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Demi mencapai visi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar sebagai World Class University (WCU), diperlukan keseimbangan dalam pelaksanaan tri darma Perguruan Tinggi. Dosen selain mengajar dituntut untuk lebih banyak melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk itu, beberapa waktu yang lalu, dua dosen jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia (FEB UMI) Makassar, yakni Dr. St. Sukmawati. S, SE, MM dan Dr. Roslina Alam, SE.,M.Si melakukan Program Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Infornasi yang diperoleh Fajar, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sangat menarik dan sangat membantu masyarakat setempat, yakni di Desa Bontomangiri, Kec.Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, dalam memaksimalkan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada di wilayah tersebut.

Masyarakat setempat dilatih membuat penganan pendamping (desert) yakni es krim berbahan biji karet.

Selama ini biji karet dibuang saja, namun berkat tangan kreatif para ibu-ibu dan remaja setelah mendapat pelatihan, bisa membuat es krim, serta menghasilkan uang untuk tambahan pendapatan keluarga. Ini bisnis baru bagi warga sekitar perkebunan karet.

"Terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat sasaran tentang cara mengolah biji karet menjadi es krim," jelas Sukmawati.

Dengan demikian, tambah Roslina, tercipta lagi peluang bagi masyarakat sasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga dan peningkatan pendapatan.

"Selain itu, membuka peluang pasar dengan hasil pengolahan es krim berbahan dasar biji karet ini masyarakat sasaran dapat menjual di warung-warung, pasar modern dan tempat-tempat lain," urainya.

Biji karet yang siap diolah menjadi Es Krim.

Baik Sukmawati maupun Roslina yang melakukan pengabdian masyarakat ini mengungkapkan, setelah program PKM tersebut, ibu-ibu pekerja dan remaja kebun karet di Desa Bontomangiri, mengetahui bahwa es krim tidak hanya terbuat dari bahan seperti ubi, jagung, dan jenis tanaman yang memang sering dikonsumsi yang mengandung serat.

"Biji karet yang sebelumnya hanya jadi limbah dan terbuang begitu saja, sekarang bisa diolah menjadi desert atau makanan penutup. Selain itu biji karet juga bisa dibuat menjadi makanan, berupa kripik tempe dan kripik biji karet, dodol dan lain-lain yang mengandung gizi dan bernilai ekonomi."

Hanya saja, ungkap Sukmawati, untuk pengembangan es krim tersebut, dosen UMI tersebut menyarankan perlunya pengadaan es krim maker yang merupakan alat utama pembuatan es krim.

"Perlu cara atau dukungan media dalam memasarkan produk es krim biji karet yang tidak hanya dikonsumsi tetapi bisa dijual," ujarnya lalu menambahkan, pentingnya dilakukan PKM berikutnya berkaitan dengan tahap pendampingan, monitoring dan evaluasi program. (rls-fis)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan