Demi Peroleh Layanan Kesehatan, Warga Ollon Terpaksa Menyeberang Sungai

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA -- Masyarakat Ollon desa Bau, Kecamatan Bonggakaradeng Kabupaten Tana Toraja masih jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai.

Masyarakat sangat sulit untuk mendapatkan layanan fasilitas kesehatan (faskes). Sehingga, saat ada yang sakit, beberapa warga harus berjibaku menggotong menuju Puskesmas yang berada di desa tetangga yakni Desa Buakayu.

Seperti yang terjadi pada kakek Donden. Ia yang sedang sakit harus ditandu dengan alat seadanya menyeberangi sungai yang cukup deras.

Kepala Lembang Bau, Karman Loda mengatakan, aktivitas ini sudah lama dilakukan warganya saat ada orang yang sakit. Kurangnya fasilitas di desanya dan tidak ada jembatan penyeberangan membuat warganya harus menyeberangi dalamnya sungai.

"Warga yang sakit itu tinggal di seberang sungai, dan hendak dibawa warga berobat ke Puskesmas Buakayu. Kita sudah terbiasa begini," katanya.

Karman mengungkapkan, salah satu yang dibutuhkan di desa Bau adalah tersedianya tenaga kesehatan (nakes). Menurutnya, hingga saat ini nakes belum ada yang menetap di desa tersebut.

"Kita harap di Ollon ada nakes yang stay, karena disini adalah daerah tujuan wisata. Banyak yang datang setiap harinya. Selama ini jika ada yang sakit harus menelpon ke puskesmas Buakayu baru dijemput, itupun jika cuaca mendukung," ungkapnya.

Jarak antara desa Bau dan Buakayu memang terlampau jauh. Bisa dibayangkan, warga harus menempuh jarak 1 hingga 2 jam untuk sampai ke Puskesmas. Belum adanya jembatan menjadi kendala.

"Tetap khawatir keselamatan warganya. Kita ingin sekali pemerintah dapat memberikan fasilitas jembatan beton, agar dapat dilalui kendaraan," harapnya.

Melihat kondisi itu, anggota DPRD Tana Toraja, Kristian HP Lambe, akan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersangkutan.

"Iya ada jalan tapi jauh. Kami akan RDP dengan Bappeda dan Dinas PUPR untuk masuk dalam perencanaan dianggarkan di APBD 2022," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), dr Ria Minolta Tanggo mengakui, fasilitas dan nakes di desa Bau sangat minim. Hanya memiliki satu Pustu yang dihuni satu bidan desa.

"Kalau di Puskesmas Buakayu sudah memadai tenaga medis, sudah lengkap. Tapi kalau di Pustu desa itu hanya satu bidan," bebernya.

Pihaknya pun sudah merencanakan untuk melengkapi fasilitas kesehatan di setiap desa. Meski demikian dr Ria juga meminta pihak pemerintah desa (Pemdes) untuk segera melakukan pengangkatan nakes menggunakan dana desa.

"Kita memang sudah merencanakan semua Pustu di desa sudah lengkap tenaga medisnya. Sebaiknya juga Lembang, mengangkat bidan desa untuk kesiapan, karena tetap kita keterbatasan tenaga," tutupnya. (Rachmat Ariadi)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan