Edy Rahmayadi Ancam Lapor Balik Khoiruddin Aritonang, Tidak Terima Disebut Jahanam

  • Bagikan
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancarai beberapa waktu lalu di rumah dinasnya di Jalan Jenderal Sudirman Medan. Foto: Finta Rahyuni/JPNN.com

Menurutnya, Edy Rahmayadi saat kejadian itu bukan hanya sebagai gubernur Sumut melainkan juga sebagai pembina atlet dan pelatih, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Oleh karena itu, menurutnya, ketika seorang pembina memberikan nasihat, sudah seharusnya didengar oleh para atlet dan pelatih. Sehingga, Junirwan mengaku heran kenapa Coki sampai melaporkan Edy Rahmayadi kepada polisi. "Coki harusnya paham dia dipanggil ke depan karena apa. Makanya klien kami heran kenapa akhirnya berakhirnya seperti ini," sebutnya.

Junirwan kemudian menjelaskan bahwa Edy Rahmayadi sangat sayang kepada seluruh pelatih di Sumut. Bahkan, setelah peristiwa itu terjadi Edy tetap memberikan bonus kepada Coki.

"Faktanya walaupun dia begitu, Pak Edy tetap mencairkan bonusnya. Jadi, jangan bilang tidak ada kontribusi Pak Edy di olahraga. Justru dengan laporan dia itu, kami yang merasa tersinggung. Seharusnya kan saling menyayangi," pungkasnya.

Sebelumnya, pernyataan 'gubernur jahanam' yang disampaikan Coki menanggapi pertanyaan awak media soal pernyataan Edy Rahmayadi yang menyebut jeweran itu merupakan bentuk sayang. "Bilang sama gubernur Abang itu, gubernur jahanam kau," kata Coki beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jeweran yang dialaminya bukan merupakan bentuk sayang Edy Rahmayadi terhadapnya. "Kalau jeweran sayang itu, kan, kita tahu, sedikit saja dia, pelan," ujar pria kelahiran 31 Desember 1974 itu. (jpnn/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan