Kurangi Pemanasan Global Lewat PSRLB, Petani Makin Sejahtera

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, LUWU TIMUR-- Pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan dampak besar terhadap laju pemanasan global.

Para pakar menyebut pertanian menjadi penghasil emisi metan (CH4) dan nitrogen oksida (N2O). Dua gas ini bersama karbon dioksida (CO2) menghalangi pantulan sinar matahari sehingga cahaya panas matahari tidak bisa leluasa keluar dari atmosfir Bumi.

Karena itu, sistem pertanian organik menjadi salah satu solusi tepat untuk mengatasi laju pemanasan global. Sebab pertanian organik tidak menggunakan pupuk sintetis sehingga meminimalisir penumpukan nitrogen di dalam tanah.

Selain itu, sistem pertanian organik dapat mengurangi penumpukan gas metan lantaran pengolahan tanah pada sistem pertanian organik mentabukan penggunaan mesin-mesin berat maupun pembakaran lahan. Selain itu, pada kawasan pertanian organik, biasanya jumlah ternak cenderung akan selalu dibatasi.

Semakin banyak jumlah ternak, maka semakin besar pula metan yang dihasilkan. Secara global, metan menyumbang sekitar 14 persen emisi gas rumah kaca ke atmosfir.

Untuk mendukung sistem pertanian, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) sejak tahun 2015 telah menerapkan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik di sejumlah area pemberdayaan.

Salah satunya berlokasi di wilayah Mahalona Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur dengan total lahan seluas 20 hektare yang terbagi di empat desa, yaitu Desa Libukan Mandiri, Desa Buangin, Desa Mahalona, dan Desa Tole.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan