FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta seluruh Kepala Daerah mengutamakan program pengendalian pandemi Covid-19 pada 2022 ini. Hal ini semata untuk menstabilkan perekonomian masyarakat.
“Yang paling utama sekali adalah pengendalian pandemi, karena ini menjadi kunci bagi kita untuk bisa mencapai target pendapatan sekaligus membuat dan mengeksekusi program sesuai dengan rencana belanja,” kata Tito dalam keterangannya, Kamis (6/1).
Tito mengingatkan jika pandemi tidak terkendali akan sangat sulit bagi daerah mencapai target pendapatan dan target belanja. Karena mengelola pemerintahan, baik di pusat maupun daerah sama, bagaimana caranya pendapatan lebih besar daripada belanja.
“Pendapatan yang banyak belanjanya kira-kira di bawah sedikit itu namanya surplus, jangan sampai target pendapatan tidak sampai belanjanya tinggi itu namanya defisit, tidak bisa di eksekusi,” ucap Tito.
Tito juga mengimbau Pemda bisa meningkatkan vaksinasi hingga 70 persen di setiap daerah. Dia pun mengharapkan tidak adanya lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Natal dan Tahun Baru.
“Tingkat vaksinasi juga sudah di atas 70 persen. Terimakasih banyak, namun saya menyampaikan kepada Bapak Gubernur, Bapak-Ibu Bupati/Walikota supaya tidak boleh lengah. Kenapa?Karena kita sedang menunggu ini, massa yang sangat penting, yaitu setelah Natal dan Tahun Baru, kita lihat dua minggu ke depan, mudah-mudahan secara nasional tidak terjadi lonjakan signifikan,” harap Tito.
Tito tak memungkiri, dua minggu setelah puncak libur Nataru, merupakan tes yang sangat penting. Karena dengan capaian vaksin nasional yang tinggi, sehingga kekebalan tubuh sudah terbentuk menjadi modal kita.
“Adanya varian baru Omicon, mudah-mudahan bisa diatasi oleh kemampuan antibodi yang sudah terbentuk,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Tito, pihaknya juga meminta kepada Kepala Daerah tetap mengampanyekan protokol kesehatan, terutama memakai masker, apapun variannya, masker nomor satu, mengingat ini penyebaran penyakit masuk rongga pernafasan.
“Mempercepat vaksinasi bagi yang belum terutama lansia, sisir kembali door to door, supaya orang tua ini yang paling rentan, sehingga tingkat kematian bisa betul-betul diturunkan,” imbuhnya.
Mantan Kapolri ini pun mengimbau, kepala daerah bisa menyiapkan jika ada skenario terburuk apabila terjadi lonjakan kasus. Sehingga ada yang masuk rumah sakit karena varian Omicron dan angkanya tinggi, bisa memberikan perawatan maksimal.
“Karena kita belajar dari pengalaman yang lalu, sarana prasarana fasilitas kesehatan, obat-obatan, oksigen, tenaga kesehatan dalam satu bulan ini, betul-betul disiapkan. Kita belum paham karakter daripada Omicron, mudah-mudahan bisa dinetralisir oleh antibodi kita,” pungkas Tito. (jpg/fajar)