BPOM Terbitkan Izin Vaksinasi Booster, Epidemiolog Sampaikan Ini

  • Bagikan
Ilustrasi vaksin Covid-19

Vaksin Moderna digunakan untuk booster homolog dan heterolog (jenis vaksin yang diberikan bisa berbeda dengan vaksin utama) dengan dosis setengah dosis. Booster heterolog vaksin Moderna digunakan untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson. ”Menunjukkan respons imun antibodi netralisasi sebesar 13 kali setelah pemberian dosis booster,” ujarnya.

Terakhir, vaksin Zifivax digunakan untuk booster heterolog dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm. ”Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapat dosis primer Sinovac atau Sinopharm,” ujarnya.

Penny menyampaikan, pemberian vaksinasi dosis lanjutan telah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Pemberian booster diperlukan untuk meningkatkan kadar antibodi Covid-19 yang mengalami penurunan signifikan setelah enam bulan memperoleh vaksinasi dosis lengkap.

Penny juga memberikan informasi perkembangan vaksin Merah Putih besutan Universitas Airlangga. Vaksin tersebut sudah melewati uji praklinis dan tengah menunggu uji klinis. ”Uji klinis untuk vaksin Merah Putih kerja sama Unair dan PT Biotis bisa berlangsung pada awal Februari,” ucapnya. Diharapkan uji klinis itu selesai pada Juni nanti.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman memberikan catatan terkait vaksin booster. Vaksin Zifivax dinilainya menjadi modal untuk produksi dalam negeri. Vaksin itu dikembangkan di Bandung. Karena diproduksi di dalam negeri, diharapkan stok aman. ”Selain itu, Moderna yang digunakan setengah dosis dapat menjangkau banyak orang,” ucapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan