Di Jakarta Ada Jabodetabek, Nanti di Ibu Kota Nusantara Ada Kawasan ‘Bonus Sambal Terong’, Artinya?

  • Bagikan
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan (foto: Instagram)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri BUMN era Presiden SBY, Dahlan Iskan menilai nama Nusantara untuk ibu kota negara di Pulau Kalimantan sangat elok dan ideal.

Bagi Dahlan, nama itu tidak penting. Yang penting adalah isinya.

Ia mencontohkan semisal nama produk rokok terkenal Gudang Garam atau Djarum. Menurut Dahlan, pada dasarnya nama itu sangat jelek.

"Aslinya, Gudang Garam itu terasosiasi ke sebuah bangunan reot di tengah tambak garam. Pun ”Djarum”. Aslinya benda yang tidak bergengsi," kata Dahlan Iskan lewat catatannya di Disway bertajuk 'Langit Nusantara', dikutip fajar.co.id, Sabtu (22/1/2022).

Tapi kehebatan dua perusahaan rokok itu telah mengubah citra gudang garam dan jarum menjadi benda istimewa.

"Pun kalau Indonesia kelak bisa semaju Gudang Garam dan Djarum, tentu citra nama Nusantara bisa berubah drastis menjadi lebih keren dari Jakarta," cetus Dahlan.

Dahlan kemudian mengacungkan jempol bahwa ternyata pandemi Covid tidak menyurutkan sedikit pun tekad pemerintahan Presiden Jokowi untuk pindah ibu kota. Bahkan ibu kota baru itu kini sudah benar-benar legal. DPR sudah mengesahkan UU-nya berikut namanya, Selasa lalu.

Lebih lanjut Dahlan memaparkan, Mesir sebenarnya sudah lebih dulu memindah ibu kotanya dari Kairo, sejak 2015. Tapi sampai sekarang belum jadi. Juga belum diberi nama. Sebutan sementaranya adalah Al Asima Al Idariyya Al Jadida. Sering disebut kota New Hope atau harapan baru.

Luas ibu kota baru itu lebih besar dari negara Singapura. Letaknya di antara Kairo dan kota Suez. Gedung-gedung pencakar langit sudah banyak dibangun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan