FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Seniman Asal Makassar, Zainal Beta menghadiahi lukisan wajah menggunakan tanah liat kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Fadil Imran.
Uniknya tanah liat yang digunakan berasal dari tanah di enam kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
“Lukisan Jenderal Fadil Imran, kita gunakan ada beberapa tanah liat di Sulsel,” kata Zainal Beta kepada Fajar.co.id, Senin, (24/1/2022).
Melukis dengan tanah liat tak lazim ditemukan, bahkan tingkat kerumitannya jauh lebih sulit jika dibandingkan melukis dengan menggunakan cat.
Melukis menggunakan tanah liat merupakan satu ciri khas tersendiri bagi seniman Zainal Beta.
Zainal Beta, yang memiliki nama asli Arifin mengatakan, enam kabupaten/kota itu di antaranya ada dari Makassar, Gowa, Jeneponto, Luwu Timur, Toraja dan Enrekang.
Mengapa berasal dari berbagai daerah? Dia menyebutkan, masing-masing warna dalam lukisan tersebut disesuaikan dengan warna tanah liat dari masing-masing daerah.
Misalnya saja, latar lukisan berwana kuning emas kecokelatan diambil dari dua kabupaten yang berbeda.
Kemudian warna pakaian yakni pasapu (topi) dan baju yang ada dalam lukisan diambil dari Malili, Luwu Timur.
Sementara untuk bagian mata diambil dari tiga kabupaten/kota berbeda yakni Gowa, Makassar dan Jeneponto.
“Jadi latar belakangnya itu ada dua warna, tanah liatnya Toraja dengan Enrekang. Kalau topinya dengan bajunya merah itu kita ambil dari Malili, Luwu Timur. Kalau matanya ada itu hitam abu-abu itu kita ambil dari Gowa, Makassar, Jeneponto. Jadi kita menggunakan enam kabupaten/kota,” jelasnya.