FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi sampai turun tangan meminta pemuda bernama Ainun Najib dibawa pulang dari Singapura ke Indonesia. Ainun Najib ini berasal dari Gresik dan warga NU. Apa kehebatannya?
Ternyata Ainun Najib ini merupakan praktisi teknologi di bidang data sains.
Dia bekerja di perusahaan Singapura.
Dikutip dari laman Wikipedia, Ainun Najib adalah seorang praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur yang berdomisili di Singapura.
Ainun Najib dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org.
Ainun merupakan kelahiran 20 Oktober 1985 atau usia 36 tahun. Ainun lahir di Balongpanggang.
Saat ini, tempat tinggal Ainun Najib adalah di Bukit Batok, Singapura.
Ainun Najib adalah seorang warga Nahdlatul Ulama (NU).
Prestasinya di bidang sains dan teknologi terasah sejak bersekolah di SMAN 5 Surabaya.
Ketika itu, ia meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2003.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Teknik Komputer.
Ainun bahkan pernah mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007, bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.
Tim tersebut menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006.
Usai lulus dari NTU, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer. Kini, ia menjabat Head of Analytics, Platform & Regional Business di Grab Singapura.
Dikutip dari situs NU.or.id, selain itu, namanya dikenal karena ikut menginisiasi gerakan pemantauan data KawalPemilu hingga KawalCOVID.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajak PBNU ‘membajak’ Ainun Najib. Dia mengatakan bahwa Ainun Nadjib bisa diajak membangun NU jika yang berbicara kiai NU.
Jokowi mengatakan Ainun Najib digaji sangat tinggi di perusahaan Singapura.
Tapi, menurutnya, Ainun Najib bisa dibawa jika kiai NU yang berbicara kepadanya.
“Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau di sini harus bisa menggaji yang lebih gede daripada yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendiko (berbicara), digaji berapa pun. Bismillah pasti mau,” ungkapnya.
Awalnya, Jokowi membayangkan bahwa NU nantinya bisa memiliki platform teknologi. Misalnya platform edutech yang bisa memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji.
“Saya membayangkan ini segera, NU memiliki platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal. Yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur,” kata Jokowi dalam sambutannya di Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-95 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022).
Jokowi lantas bercerita tentang salah satu anak muda NU yang berkarier di perusahaan Singapura. Anak muda itu adalah Ainun Najib, yang dikenal sebagai praktisi teknologi di bidang data sains.
“Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak. Beliau ini kerja di Singapura. Sudah lama, 7 tahun yang lalu. Ngerjain ini semuanya apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib. Masih muda sekali. NU,” ungkapnya. (ral/int/pojoksatu)