FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI membandingkan harga minyak goreng (migor) di negara tetangga Malaysia yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga jual Indonesia. Harga minyak goreng di negeri Jiran tersebut hanya Rp 8.500 per liternya.
Sedangkan harga jual minyak goreng di Tanah Air Rp 14.000 per liter bahkan sempat menyentuh di atas Rp 20.000 per liter beberapa waktu lalu.
Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi menjelaskan, perbedaan harga tersebut dikarenakan adanya subsidi langsung untuk masyarakat.
Harga minyak goreng sebesar Rp 8.500 per liter di Malaysia sudah ada sejak tahun 2016 lalu. Lutfi mengungkapkan, terdapat sebanyak 60 juta liter minyak goreng murah yang disebarkan di pasar Malaysia dengan harga Rp 8.500 per liter. Subsidi langsung yang diberikan oleh pemerintah Malaysia sebesar RM 2,5 per liter.
“Di Malaysia sejak 2016 ada satu policy, subsidi langsung ke masyarakat. Dia subsidi untuk 60 juta liter,” kata Lutfi saat rapat bersama komisi VI DPR RI, Senin (31/1).
Lutfi menyebut, harga minyak goreng sebenarnya di Malaysia lebih mahal dibandingkan Indonesia. Harganya bahkan mencapai Rp 20 ribu per liter atau seharga RM 6,7.
“Sedangkan harga minyak goreng di Malaysia itu per liternya setara RM 6,7, Rp 20 ribu per liternya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan kebijakan minyak goreng satu harga menjadi Rp 14.000 per liter.
Langkah tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menekan harga yang sempat melambung di Rp 20.000 per liter bahkan lebih.
Program tersebut sudah berjalan di pasar modern atau supermarket pada 19 Januari lalu. Sementara untuk pasar tradisional, minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter menyusul pada 26 Januari 2022.