Hanya saja, petugas hotel diduga tak mengizinkan wisatawan itu untuk melakukan tes PCR dari pihak lain selain yang telah disediakan.
Wisatawan itu justru diberikan tawaran perpanjangan karantina dengan biaya besar ketika hendak meminta tes PCR ulang. Mengalami hal tersebut, wisatawan ini merasa ditipu.
"Mereka memohon pertolongan agar bisa melakukan tes PCR ulang karena mereka percaya bahwa hasilnya salah. Selain itu, tentunya akan memakan biaya lebih besar lagi," kata Sandiaga. (riki/fajar)
.