FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Surat Edaran (SE) terbaru Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengatur pelaksanaan kegiatan ibadah menjadi sorotan publik.
Diketahui, SE Menag itu dikeluarkan setelah adanya lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir.
Beberapa hal diatur dalam SE Nomor SE. 04 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan/Keagamaan di Tempat Ibadah Pada Masa PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19, Optimalisasi Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan, serta Penerapan Protokol Kesehatan 5M.
Di antara yang diatur adalah pembatasan jumlah jemaah oleh pengelola tempat ibadah yaitu maksimal 75 orang untuk PPKM Level 1-2 dan 50 persen untuk PPKM Level 3.
Kemudian pemberlakuan jaga jarak seperti saat terjadi ledakan varian Delta, yaitu maksimal 1 meter antarjemaah.
"(Pengelola) mengatur jarak antarjemaah paling dekat 1 meter dengan memberikan tanda khusus pada lantai, halaman, atau kursi," isi SE Menag dikutip Minggu (6/2).
Ketentuan lain adalah membatasi ceramah maksimal 15 menit.
"Khotib, penceramah, pendeta, pastur, pandita, pedanda, atau rohaniwan menyampaikan khotbah dengan durasi paling lama 15 menit."
Selanjutnya adanya larangan menjalankan/mengedarkan kotak amal, infak, kantong kolekte, atau dana punia ke jemaah.
Berikut beberapa komentar warganet atas SE Menag tersebut yang dirangkaum Fajar.co.id di Twitter:
"Tugasnya setan dari jaman dahulu, kala emg menghalangi manusia buat ibadah, ga bs menghalangi yaa mengganggu..itu tugas setan lho ya..jd yg bukan setan jgn tersinggung," komentar akun @encus***.
"Orang yg masuk k Masjid untuk Sholat Jumat itu sdh bersih dari Hadas kecil maupun besar dan Berwudhu,tinggal pake Masker yg merasa khawatir. Semoga Allah SWT memberikan Lindungan Kepada kita semua," balas akun @Jafar***.
"Jarak berdiri jama'ah wajib rapat dan lurus! Agar syarat berjama'ah sah! Ceramah waktunya disesuaikan dengan situasinya! Kotak amal perlu beredar, untuk mendukung amaliah dah operasional masjid!Do you understand?," ucap @musy***.
"Presiden bikin kerumunan,giliran rakyat ibadah suruh jaga jarak,konyol mengelola negara sak karepe Dewe,klo emang gitu ya rakyat sama dong sesuka hati jalani hidup,negara gk usah intervensi,lawong gk bisa jd teladan,benahi dulu akhlak pejabat baru menata rakyat," komentar @Khoj***. (msn/fajar)