Warga Doyan Berkerumun di Bawah Ancaman Omicron, Waspada Gelombang Ketiga

  • Bagikan
Ilustrasi kerumunan di konser musik

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Guru Besar Fisika Teoretik FMIPA Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. Tasrief Surungan menyoroti pelanggaran protokol kesehatan dalam konser musik yang diselenggarakan di Gedung CCC, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu (5/2/2022) kemarin.

Prof Tasrief mengurai, pandemi Covid-19 belum bisa disebut reda sebelum otoritas resmi dalam hal ini WHO mendeklarasikan bahwa penyebaran wabah sudah berakhir. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah tetap harus waspada.

“Sejak awal saya melihat bahwa akan ada efek osilasi, selama belum benar-benar reda. Ini konsekuensi dari dinamika atau pergerakan populasi yang cenderung menyukai kerumunan,” ujarnya kepada fajar.co.id, Rabu (9/2/2022).

Dia menjelaskan, semestinya masyarakat bisa mengambil pelajaran bahwa peningkatan jumlah kasus di banyak negara pada periode awal justru akibat dari keengganan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

“Seiring waktu, masyarakat secara perlahan menyadari, lalu mulai ikut pada anjuran pemerintah untuk taat terhadap protokol kesehatan,” katanya.

Hasilnya kata dia cukup menggembirakan dimana jumlah kasus terus menerus menurun. Sayangnya, penurunan ini diikuti pula oleh penurunan ketaatan terhadap prokes.

Padahal, pandemi belum dinyatakan usai. Akibatnya, sejak beberapa pekan terakhir, jumlah kasus kembali meningkat.

Menyikapi ini, mestinya masyarakat kembali meningkatkan kewaspadaan. Sebab bukan tidak mungkin gelombang ketiga sedang mengintai.

“Pada sisi lain, ada sejumlah elemen masyarakat yang meyakini teori konspirasi, bahwa Pandemik ini adalah akal-akalan kelompok pebisnis,” jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan