FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat sejumlah peristiwa besar sewaktu kelahiran Nabi Muhammad SAW, seperti penyerangan Kabah yang dilakukan oleh Raja Abrahah.
Suatu ketika pasukan yang dipimpin panglima perang yang berkuasa di Yaman, Abrahah, yang berasal dari Habsyah atau Ethiopia ingin menghancurkan Kabah di Makkah. Namun, sebelum pasukan Abrahah mencapai Kabah, Allah SWT menunjukan kekuasaan-Nya dengan menghancurkan mereka.
Kisah Raja Abrahah ini pun secara ringkas dan padat dijelaskan dalam Alquran surat Al Fiil. Berikut tulisannya dalam bahasa Indonesia.
" Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (Q.S. Al-Fiil 105: 1-5)
Seperti yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa (15/2/2022) Alquran mengabadikan kisah ini dalam Surah Al-Fil. Tafsir Jalalain dan Tafsir Kementerian Agama, terkait surah ini menjelaskan riwayat ketika Allah SWT menunjukan kekuasaan-Nya kepada penduduk Makah.
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa pasukan gajah yang akan menghancurkan Kabah itu dihancurkan pasukan burung yang melemparkan batu, sehingga mereka seperti daun-daun yang dimakan atau bagaikan daun tanaman yang dimakan oleh ternak, kemudian diinjak-injak dan dicabik-cabik. Allah telah membinasakan setiap orang dari mereka dengan batu yang telah tertulis nama orang yang dikenainya.
Setiap batu bentuknya lebih besar sedikit daripada biji 'adasah dan agak kecil daripada biji kacang Humsh. Batu itu dapat menembus topi baja pasukan yang berjalan kaki dan gajah yang dibawanya. Kemudian batu itu jatuh ke tanah setelah menembus badan mereka. Hal tersebut terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Seorang panglima perang yang berkuasa di Yaman ingin menguasai Kabah dan menghancurkannya, dengan maksud melarang orang-orang Arab mengerjakan haji ke Kabah. Lalu bala tentaranya bergerak menuju Kabah disertai beberapa ekor gajah untuk menakut-nakuti.
Dalam surah ini, Allah menjelaskan apa yang terjadi terhadap pasukan bergajah dalam bentuk pertanyaan bahwa Muhammad tidak mengetahui keadaan yang sangat aneh, dan peristiwa yang sangat dahsyat, yang membuktikan kekuasaan Allah, ilmu dan hikmah-Nya yang tinggi terhadap tentara gajah yang ingin menghancurkan Kabah. Kejadian itu berbeda dengan kejadian lainnya yang mempunyai sebab dan akibat. (riki/fajar)