Presidensi G20 di Bali, Indonesia Dorong Solusi Bagi Negara-negara Miskin

  • Bagikan

Wempi mengatakan, dalam agenda tersebut juga membahas perbaikan luka akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan turunnya produktivitas orang yang sudah lama tidak bekerja karena PHK hingga tidak berfungsinya mesin pabrik.

Luka tersebut memang tidak mudah untuk dapat menumbuhkannya kembali, bahkan untuk dapat pulih akan membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian pola kerja baru.

"Yang kedua investasi yang semakin menurun akibat pandemi. Lalu yang ketiga adalah banyaknya pengangguran, kondisi ini adalah salah satu contoh dari luka akibat pandemi yang harus dihadapi semua negara," jelasnya.

Wempi melanjutkan, dalam pertemuan kali ini juga akan membahas sistem pembayaran di era digital. Dimana akan ada cross border payment transaksi internasional antarnegara dengan mengenalkan digital currency / mata uang digital bank sentral.

"Isu keempat terkait sustainable finance atau keuangan berkelanjutan. Fokusnya untuk transisi menuju ekonomi hijau agar bisa lebih adil dan terjangkau buat negara berkembang, mereka membutuhkan suatu transisi suatu framework menuju transisi ekonomi hijau dan bagaimana mengakses pasar terhadap investasi yang mengarah ke green economy," paparnya.

Selain itu forum ini juga akan membahas inklusi keuangan atau bagaimana mengaktifkannya dalam membantu pembiayaan dari UMKM di era digital.

"Terakhirinternationaltaxationdankitabicarapilarsatupilarduaintipilarsatu dan pilar dua adalah bagaimana kita melakukan formulasi hak pemajakan dari perusahaan multinasional,"pungkasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan