FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ratusan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan BPJS Ketenagakerjaan, Rabu 16 Februari 2022.
Aksi tersebut ikut mendapat perhatian dari Jubir muda Partai Amanat Nasional (PAN) Dimas Prakoso Akbar.
Dia menyatakan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan para buruh hari ini di kantor Kemnaker dan BPJamsostek merupakan momentum bagi Menaker Ida Fauziyah dan jajarannya untuk menemui buruh dan berdiskusi langsung.
"Justru bagus, malah menjadi momentum bagi Menaker dan jajarannya untuk menemui perwakilan buruh sebagai forum klarifikasi dan menjalin komunikasi," ucap Dimas kepada Fajar.co.id.
"Kan katanya pihak kemenaker mengklaim sudah pernah mengkomunikasikan kebijakan ini ke forum tripartit yang salah satunya terdiri dari kaum buruh sebelum diresmikan menjadi Permenaker No 2 tahun 2022 tentang Jaminan Hari Tua. Nanti ketika ketemu dengan perwakilan buruh tunjukkan saja faktanya bahwa peraturan tersebut sudah pernah dikomunikasikan sebelum diresmikan," sambung Dimas.
Dimas membandingkan dengan insiden yang terjadi di Desa Wadas Jawa Tengah, dimana Ganjar Pranowo sebagai kepala daerah menemui warga beberapa hari setelah insiden untuk mencari solusi terbaik.
"Bu Ida Fauziyah sebagai menteri yang membidangi ketenagakerjaan ngga ada salahnya meniru yang dilakukan mas Ganjar. Apalagi kita ini bangsa Indonesia yang memiliki budaya mengedepankan dialog," jelasnya.
Dimas mengingatkan saat ini Permenaker No 2 Tahun 2022 tentang Jaminan Hari Tua sudah menjadi bola panas yang dibanjiri penolakan dimana-mana.
Penolakan sudah disampaikan sejumlah anggota DPR RI diantaranya Ketua Fraksi PAN Saleh Daulay, kemudian terjadi juga di lapangan melalui aksi demonstrasi dan di dunia maya melalui petisi yang telah ditandatangani lebih dari 400 ribu orang.
"Masih ada waktu bagi Menaker Ida Fauziyah untuk mencabut peraturan ini sebelum diundangkan sejak tiga bulan diterbitkan," pungkasnya. (msn/fajar)