Muhaimin-Amran Sulaiman Dipasangkan di Pilpres, ‘Kawin’ Paksa atau ‘Perkawinan’ Dini?

  • Bagikan
Baliho capres dan cawapres 2024 Muhaimin Iskandar dan Andi Amran Sulaiman di Makassar

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin nampaknya serius mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Manuver Wakil Ketua DPR itu dimulai dari Sulawesi Selatan. di Makassar, tersebar baliho bergambar Capres Abdul Muhaimin Iskandar berduet dengan Andi Amran Sulaiman (AAS) sebagai Cawapres 2024.

Disusul adanya gelaran deklarasi capres dan cawapres Muhaimin-Amran oleh ratusan pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Pemuda Indonesia (KPI) Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bagaimana peluang pasangan ini di Pilpres? Setidaknya meyakinkan partai politik lain selain PKB untuk mengusungnya.

Sosiolog Universitas Bosowa Makassar, Sawedi Muhammad mengurai, di awal maraknya pencalonan capres dan cawapres di tahun lalu, nama Cak Imin tidak pernah dipaketkan dengan AAS.

Nama seperti Ganjar dan Anies yang paling sering muncul sebagai capres dan AAS sebagai cawapres.

Bahkan Anies sempat bersilaturahim ke AAS Building saat berkunjung ke Makassar beberapa waktu yang lalu.

Sawedi juga menilai, meski warga NU sangat signifikan jumlahnya di Sulawesi Selatan, PKB dalam sejarah pemilu langsung pasca reformasi belum pernah tampil sebagai partai yang mayoritas perolehan suaranya di level provinsi Sulawesi Selatan.

Sehingga menurut dia, baliho yang memasangkan Cak Imin dan AAS baru sebatas gimmick politik atau sekadar meramaikan perbincangan publik semata dan bukan sebuah deklarasi pasangan capres dan cawapres.

"Belum ada pernyataan langsung baik dari Cak Imin maupun AAS mengenai hadirnya baliho tersebut. Bisa jadi ini hanya bagian dari strategi cerdas PKB untuk mengangkat popularitas dan elektabilitasnya di publik Sulawesi dan Indonesia Timur," jelas Sawedi kepada fajar.co.id, Kamis (17/2/2022).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan