FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Gus Miftah gelar wayang kulit di pondok pesantren miliknya, dengan menghadirkan sosok wayang mirip Ustadz Khalid. Apa ini bentuk sindiran terhadap Ustadz Khalid dari Gus Miftah, karena pernah berceramah soal wayang yang dinilai haram.
Seperti yang dilasir dari ensiklopedia.kemdikbud, Senin (21/2/2022) cerita lahirnya pertunjukan wayang, adalah sebuah pertunjukan warisan dari nenek moyang Indonesia zaman dahulu. Setiap tokoh wayang, memiliki karakter dan cerita yang berbeda. Berikut Penjelasnya.
Wayang merupakan cerita yang bersumber dari kitab Ramayana dan Mahabarata yang kemudian dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Wayang itu sendiri merupakan boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan cerita wayang (drama tradisional) di Jawa, Bali, Sunda, dan sebagainya yang biasa dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang dengan iringan musik tradisional gamelan.
Pertunjukan wayang biasanya menggunakan kelir, secarik kain sebagai pembatas antara dalang dan penonton. Tradisi seni pentas itu dikenal sebagai seni pedalangan. Aspek tuturan (cerita) dalam wayang terdiri atas narasi (wacana) dan dialog (antawacana) yang secara keseluruhan ditampilkan sebagai satu pertunjukan orkestra, biasanya berlangsung semalam suntuk.

Dalam pementasan kesenian wayang seni suara/musik atau lagu biasanya didominasi oleh pesinden (penyanyi perempuan). Sementara kehadiran suara laki-laki berfungsi sebagai pemanis keseluruhan irama musik. Bagian terpenting dalam seni pewayangan ialah aspek seni sastranya yang mengambil sumber dari histori-mitologi India.
Seluruh rangkaian cerita dalam wayang merupakan konflik perebutan kekuasaan dalam keluarga keturunan Raja Bharata di Kerajaan Astina. Kisah wayang yang bersumber dari India itu dalam kebudayaan Jawa berkembang dengan caranya sendiri, disesuaikan dengan kebutuhan dan kebudayaan setempat.