FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama saat mendapat perawatan usai dikeroyok orang tak dikenal di halaman restoran di Cikini, Jakarta Pusat/Ist
Salah satu tim kuasa hukum, Arief Perhusip belum dapat menyimpulkan siapa pelaku yang menyerang Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama di depan restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/2).
Dia mengatakan bahwa, Haris sebelumnya sempat mengecam tindak ilegal penyerobotan lahan sawit sejumlah perusahaan. Pasalnya, terdapat 3,2juta hektar lahan sawit milik rakyat di Riau dan Kalimantan diserobot perusahaan.
Dia menduga pelaku pengeroyokan itu para preman suruhan perusahaan yang diungkap Haris.
"Ketum kan sempat rilis daftar-daftar perusahaan yang pelanggaran HGU, itu kan banyak punya perusahaan kan, supaya izinnya dicabut juga oleh Pak Jokowi, kita belum tau nih apakah dari perusahaan yang disebut oleh Ketum Haris atau dari tokoh kepemudaan,” kata Arief kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/2).
Arief mengatakan, tokoh kepemudaan tidak mungkin melakukan hal premanisme tersebut, namun pihaknya tidak mau menduga lebih jauh dan menunggu hasil forensik dari penegak hukum dalam hal ini Polri.
"Kalau menurut saya sih kayaknya enggak ada si dari kepemudaan ya, tapi belum tahu. Ini kami belum keluar nih ketum lagi divisum sama orang Polda belum selesai,” katanya.
"Kita belum ada pendapat siapanya, kita menunggu proses dari polisi dulu ya,” tutupnya.
Memang, sebelum terjadi pemukulan, melalui media sosial, Haris mengungkap 99 perusahaan yang melakukan kegiatan usaha tanpa izin di kawasan hutan.